Dosen dan Mahasiswa Unsika Terapkan Teknologi Smart Farming, Optimalkan Kebun Durian di Loji

Dosen dan mahasiswa Unsika
Dosen dan mahasiswa Unsika berkolaborasi implementasikan teknologi Smart Farming System kebun durian di Tegalwaru.
0 Komentar

KBEonline.id – Dosen dan Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) berkolaborasi untuk mengimplementasikan teknologi Smart Farming System dalam penyiraman dan pemupukan pada kebun durian unggulan di Desa Mekarbuana, Kecamatan Tegalwaru, Karawang, Kamis, 19 September 2024.

Teknologi ini diharapkan mampu mengatasi masalah penyiraman dan pemupukan yang selama ini menjadi kendala utama bagi para petani durian setempat.

Desa Mekarbuana, khususnya wilayah Loji, Karawang, telah dikenal dengan branding durian lokalnya yang unggul.

Baca Juga:Mendekati Penetapan Paslon, Haji Aep Syaepuloh Didoakan Rois Syuriah PWNU JabarDinilai Merakyat, Hamida Karawang Deklarasi Dukung Pasangan H Aep dan H Maslani

Pada tahun 2023, durian jenis Cilandak dari Kecamatan Tegalwaru berhasil memenangkan Festival Durian, namun pada tahun 2024, jenis ini turun peringkat menjadi juara kedua.

Meski demikian, potensi ekonomi buah tropis ini tetap tinggi karena durian merupakan salah satu komoditas yang banyak digemari masyarakat.

Salah satu permasalahan utama yang dihadapi oleh para petani adalah belum optimalnya perawatan kebun, terutama dalam aspek penyiraman dan pemupukan.

Selain itu, petani juga menghadapi kendala dalam perbanyakan bibit durian. Sebelumnya, sekitar 30 ribu bibit durian gagal tumbuh akibat keterlambatan dalam proses penyiraman dan pemupukan. Hal ini memicu kekhawatiran terhadap masa depan produksi durian lokal Loji.

Melihat kondisi ini, dosen dan mahasiswa Unsika berinisiatif untuk menciptakan solusi berbasis teknologi, yaitu Smart Farming System yang memanfaatkan timer otomatis untuk penyiraman dan pemupukan.

Program ini dimulai dengan diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion atau FGD) bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pertanian Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Tegalwaru, serta para petani durian.

Dalam prosesnya, lahan demplot (demonstrasi plot) dipilih sebagai lokasi penerapan teknologi ini.

Baca Juga:Rayakan HUT ke-78 dan 25 Tahun UU Pers, SPS Gelar Dialog "Mewujudkan Pers Sehat, Pers Berkualitas"Masyarakat Diimbau Siapkan Tas Siaga Hadapi Bencana yang Tidak dapat Terprediksi

“Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan tenaga kerja, khususnya dalam hal penyiraman dan pemupukan pohon durian. Selain itu, teknologi ini juga diharapkan dapat menghindari kegagalan dalam pembibitan seperti yang pernah terjadi sebelumnya. Harapannya, teknologi ini bisa diterapkan oleh seluruh petani durian di Desa Mekarbuana,” ujar Fatimah Azzahra, ketua pengabdian kepada masyarakat sekaligus dosen Fakultas Pertanian Unsika.

Para petani setempat menyambut baik penerapan teknologi ini. Mereka berharap program ini dapat membantu menjaga keberlangsungan produksi durian lokal yang telah terkenal, sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas buah yang dihasilkan.

0 Komentar