Gaduh Tol Japek II: Bergelombang, Macet dan Ditutup

CIKAMPEK- Sejak dibuka untuk umum pada Minggu, 15 Desember 2019, Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated terus memunculkan kontroversi. Mulai jalan bergelombang, macet, hingga adanya penutupan sementara.

Struktur jalan bergelombang yang sempat ramai dibicarakan netizen akhirnya memantik tanggapan Pemerintah. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Tol Japek II elevated secara keseluruhan aman untuk dilewati karena sudah melewati uji beban.

“Kalau aman ya aman, sudah dilaikfungsikan, sudah saya uji beban, strukturnya aman,” kata Basuki.

Mengenai postingan foto penampakan Tol Japek II elevated bak ombak yang beredar di media sosial, Basuki menyarankan untuk melihatnya langsung ke lapangan. Sebab, menurutnya hal itu terjadi karena teknik fotografi.

“Kalau itu kan cuma permainan focal point depth of field-nya fotografi kan, tanyakan ke siapa yang memuat itu,” ucapnya.

Sebelumnya Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan tidak merekomendasikan kecepatan di atas 80 Km/Jam untuk menghindari lompatan di expansion joint atau sambungan. Kondisi sambungan di Japek II memang tak mulus.

Menurutnya, orang di dalam kendaraan yang melintasi expansion joint tersebut masih bisa merasakan getaran. Tingkat getarannya hampir mirip seperti melintasi polisi tidur di jalan-jalan perkampungan.

Tak selesai Dengan urusan jalan bergelombang, ragam suara netizen berkeliaran di jagad media sosial mengenai macet. Pemerintah buka suara mengenai hal ini. Pada 18 Desember sempat terjadi kemacetan di salah satu ruas tol ini karena ada perbaikan jalan.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, menyebut bahwa masyarakat punya alternatif. Jika Japek II macet, masyarakat bisa memilih Tol Japek yang di bawahnya.

“Silahkan lewat bawah saja,” kata Danang Parikesit kepada awak media, Kamis (19/12) malam ketika dikonfirmasi.

Menurutnya, kepadatan Tol Japek sudah berkurang sejak adanya tol layang Japek II. Pengurangan kepadatannya mencapai 30-40%.

“Kan yang bawah sudah semakin lancar. Nanti ada data evaluasi,” bebernya.

Sebelumnya, ada yang menilai beroperasinya tol ini mampu mengurangi kemacetan di jalur bawah, ada yang masih menganggap macet, bahkan

Posting Terkait

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *