Gotong-Royong Perangi Stunting BKKBN, DPR-RI, dan DPPKB Karawang Kolaborasi

Gotong-Royong Perangi Stunting BKKBN, DPR-RI, dan DPPKB Karawang Kolaborasi
SOSIALISASI STUNTING: BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Komisi lll DPR-RI dan DPPKB Karawang fokus melakukan intervensi penurunan stunting di Kecamatan Ciampek, Kabupaten Karawang. WAHYUDI/KARAWANG BEKASI EKSPRES
0 Komentar

KARAWANG– BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Komisi lll DPR-RI dan DPPKB Karawang fokus melakukan intervensi penurunan stunting di Kecamatan Ciampek, Kabupaten Karawang. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada Masyarakat maupun pengusaha di wilayah tersebut. Sebab, kasus stunting di Kecamatan Ciampel menjadi salah satu yang tertinggi di Kabupaten Karawang.

Berdasarkan data DPPKB Karawang, jumlah kasus stunting di Kecamatan Ciampel mencapai 201 anak dan tersebar di tujuh desa. Adapun jumlah desa dengan kasus stunting terbanyak berada di Desa Mulyasejati dengan 43 kasus, kemudian ada Desa Parungmulya 42 kasus dan kutamekar 29 kasus. Sementara desa dengan kasus stunting paling sedikit di Desa Tegallega dengan 14 kasus.

Sekretaris DPPKB Karawang Imam Bahanan mengatakan, kolaborasi antara Pemkab Karawang dengan BKKBN dan DPR-RI ini adalah untuk memberikan edukasi dan upaya pencegahan kepada Masyarakat. Selain itu, pihaknya juga menggiring pengusaha di wilayah tersebut untuk ikut andil mempercepat program penurunan stunting. Sebab, Kecamatan Ciampel merupakan saah satu zona industry di Karawang dengan ratusan pabrik yang bercokol di dalamnya.

Baca Juga:Percepatan Pilkada Dinilai Bakal Ubah Konstelasi PilegMudahnya Urus Perizinan di Garis Legal Indonesia. Jasa Layanan Legalitas dan Perizinan Online Terpercaya

“Ironis memang ketika melihat Ciampel banyak kasus stunting. Wilayah ini dikelilingi industry, warganya insya allah mapan secara ekonomi. Artinya ada banyak hal yang harus kita perbaiki bersama-sama,” ujar Imam usai acara, Senin, (25/9) kemarin.

Imam mengatakan, melalui sosialisasi itu pihaknya mengajak Masyarakat untuk menggalakan makan telur khususnya bagi yang memiliki bayi usia dua tahun (Baduta) dan anak-anak yang masih dalam masa tumbuh kembang. Sesuai rekomendasi dari tenaga kesehatan dan ahli gizi, anak-anak stunting dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung protein tinggi. Seperti telur, ikan tongkol, daging, hingga susu tinggi protein.

“Stunting ini harus diperangi bersama, pemerintah, media, swasta, akademisi, dan Masyarakat atau yang kita sebut Pentahelix harus berani mengambil perannya masing-masing. Agar cita-cita tahun 2024 Karawang zero stunting bisa tercapai,” ujar Imam.

Menurutnya, program percepatan penurunan stunting di Karawang sudah baik. Terbukti pada tahun lalu angka stunting di Karawang turun derastis dari 20,6 persen menjadi 14 persen. Kemudian di tahun 2023 ini, Pemkab Karawang menargetkan penurunan hingga 8 persen.

0 Komentar