Tinggal di Gubuk Bersama 4 Cucu

Tinggal di Gubuk Bersama 4 Cucu
DICORET: Emak Amah dan gubuk reot yang ditinggalinya. Bukti bahwa dia mestinya mendapat bansos.
0 Komentar

Ironi Emak Amah, Gakin Cikampek yang Bansosnya Dicoret

Pengurangan kuota bantuan sosial menimbulkan kisah-kisah pilu di banyak warga kurang mampu. Seperti dialami Emak Amah, warga kurang mampu dari Cikampek.

HASAN KOBRACikampek

Emak Amah (60) warga Kampung Sukamanaah Timur, RT 002, Rw 012/ Desa Cikampek Barat, Kecamatan Cikampek, hidup di rumah yang tak layak huni bersama satu anak dan empat cucunya. Emak Amah tidak mendapat bantuan pemerintah. Padahal pemerintah pusat gencar meningkatkan program bantuan sosial terlebih saat pandemi Covid-19.

Sebelumnya, Emak Amah mengaku pernah sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Entah dari tingkat desa, kabupaten, provinsi atau pusat. Namun di bulan ini Emak Amah tidak mendapatkan lagi, bahkan dirinya kaget ketika mengambil pencairan anggaran bantuan di Kantor Desa Cikampek Barat, pada Jumat (10/7/2020) tanpa pemberitahuan Emak Amah sudah tidak mendapatkan bantun lagi alias sudah dihentikan. “Sebelumnya saya dapat bantuan yang di ambil di kantor desa Rp 600 ribu, namun bulan ini kenapa saya tidak mendapatkan lagi bantuan, padahal saya sangat terbantu bantuan itu untuk meringankan kebutuhan sehari-hari, kata orang yang ada di kantor desa, katanya sudah di alihkan ke orang lain yang lebih membutuhkan,” ujar Emak Amah sambil berkata lirih dengan raut muka penuh kekecewaan. Untuk menyambung hidupnya di usianya yang semakin renta, Emak Amah mengerjakan apa yang mampu ia kerjakan, seperti buruh menyetrika baju tetangga dan kadang membuat kerajinan kunci. +” Gak ada bantuan, ya saya sekarang bekerja apa aja, kadang kuli menyetrika, menjahit gantungan kunci, dari kerjaan itu dapetlah sehari Rp 15 ribu, asal bisa buat makan saja,” imbuh Emak Amah. Terkait peningkatan bantuan sosial untuk penanggulangan dampak Covid-19, disinyalir rawan disalah gunakan. Hal tersebut seperti dikatakan Risna Sundari Purba, ketua relawan Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Cabang Kabupaten Karawang. Pihaknya akan protes dan tidak akan tinggal diam untuk menindak lanjuti terkait kesewenang -wenangan dalam penggunaan anggaran negara tersebut. “Alasannya apa sampai bantuan ke Emak Amah di hentikan, pemerintah desa harus bisa menjelaskan, apakah Emak Amah tidak memenuhi sarat orang yang layak menerima bantuan,?” Ujar Risna, pada Rabu (15/7) Masih kata Risna, “Kita akan cek langsung ke Cikampek Barat, apakah sudah tepat sasaran terkait bantuan sosial untuk keluarga miskin, jangan sampai anggaran sosial terutama yang bersumber dari dana desa atau anggaran lainya yang turun melalui pemerintah desa hanya untuk golonganya, apalagi musim Pilkades sudah semakin dekat, penggunaan anggaran tersebut semua pihak harus melek, jangan sampai anggaran jadi alat kepentingan untuk melancarkan tujuan si oknum,” paparnya. Risna menambahkan, “Kalau ada yang memainkan anggaran Bansos itu sama saja sudah berkhianat terhadap negara, bahkan Pa Jokowi mewanti- wanti jangan main-main dengan anggaran Bansos, terkait Bansos harus tepat sasaran dan tidak ada potongan,” pungkasnya. (**)

0 Komentar