Ihsanudin: Pemerintah Harus Lebih Care Nasib UMKM yang Terdampak Resesi

Ihsanudin: Pemerintah Harus Lebih Care Nasib UMKM yang Terdampak Resesi
0 Komentar

Ihsanudin M.Si , Anggata Fraksi Gerindra DPRD Jabar

KARAWANG-  Dampak pandemi terhadap ekonomi masyarakat begitu terasa di semua sektor.  Antara lain terhadap eksistensi para pelaku usaha kecil (UMKM). Anggota DRPD Jabar dari Fraksi Gerindra Ihsanudin M.Si meminta pemerintah harus lebih care pada penyelematan nasib UMKM yang terdampak resesi ekonomi saat ini.

Ihsanudin menjelaskan, hasil Survei UNDP  tergambar bahwa UMKM mengalami kesulitan
keuangan akibat terdampak pandemi Covid-19.

“Ada tiga dampak utama yang dirasakan pelaku UMKM, yakni
kesulitan untuk membayar utang, membayar biaya tetap seperti sewa tempat, dan
yang terakhir kesulitan pembayaran gaji karyawan,” ungkapnya.

Baca Juga:Disaksikan Muspida, Musda PPM Jabar Secara Aklamasi Pilih Rahmat Hidayat Djati Sabagai Ketua 2021-2025Pengusaha Karawang Ditahan KPK

Kebanyakan pelaku UMKM, tambahnya, merasakan dampak yang
negatif dari sisi omzet penjualan, laba, aset, dan juga penurunan jumlah
karyawan. Penurunan jumlah karyawan ini terjadi untuk semua tipe jenis usaha
kecuali kelompok mikro, sebab usaha mikro jumlah karyawannya tidak terlalu
banyak.

“Selanjutnya, UMKM juga kesulitan untuk mendapatkan
bahan baku produksi. Dan merasakan adanya kenaikan dan harga harga bahan baku
sehingga sulit mereka berproduksi. Lalu, sebagian besar  permintaan produk UMKM juga sangat menurun
akibat pandemi covid-19,” jelas anggota dewan dari Dapil Karawang-Purwakarta
ini.

Untuk mengatasi beberapa masalah tersebut, Ihsanudin menyarankan pelaku UMKM melakukan adaptasi dengan cara bertransformasi dari offline menjadi online.

“Sehingga jumlah UMKM yang berpindah menjadi online
meningkat, dari sebelumnya 28 persen menjadi 44 persen. Akan tetapi transisi ini belum setinggi yang kita
harapkan karena mereka masih mengalami kendala juga untuk mengoperasikan
online,” ucapnya.

Cara ini, sambung Ihsanuddin, akan
meningkatkan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Tentunya kita harapkan juga akan mendorong usaha mikro bisa naik kelas ke
segmen yang lebih besar lagi,” katanya.

Ia  menambahkan, ada tiga faktor penting yang
diperlukan untuk memberdayakan UMKM dan mendorong kebangkitan UMKM. Pertama
adalah pembinaan karena pelaku UMKM, terutama pelaku usaha mikro dan ultra
mikro, merupakan pelaku usaha baru.

Kedua, pembiayaan yang bisa menjangkau
kelompok pelaku usaha UMKM dan ultra mikro yang unbankable. Ketiga, mendorong

0 Komentar