KBEonline.id – Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Al-Hasan di Kecamatan Cikampek, Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, Ilham Akbar Habibie, menyoroti pentingnya pendidikan vokasi yang diajarkan di pesantren, khususnya dalam bidang peternakan ikan, Selasa (13/8).
Pesantren Al-Hasan, yang menampung sekitar 150 santri mukim dan ratusan santri kalong, memiliki sejumlah kolam budidaya ikan. Salah satunya ialah budidaya ikan patin yang dikelola secara mandiri oleh para santri.
Ilham Akbar Habibie menyatakan kekagumannya terhadap pesantren ini, karena selain memberikan pendidikan akademis dari tingkat TK hingga SMA, pesantren ini juga membekali santrinya dengan keterampilan praktis yang bernilai ekonomis.
Baca Juga:Kang Ilham Uji Coba Hejotekno Electric Tricycle, Inovasi IKM Lokal KarawangDatang ke UBP Karawang, Ilham Akbar Habibie Paparkan Sinergi Industri dan Pendidikan
“Pesantren ini tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga memberikan pelatihan praktis seperti budidaya ikan patin. Peternakan ikan ini bahkan memiliki jangkauan penjualan yang cukup luas, hingga ke Subang, dan mereka bisa panen tiga kali setahun. Ini adalah contoh bagaimana pesantren bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi,” ujar Ilham.
Ilham menambahkan bahwa Pesantren Al-Hasan adalah salah satu dari ribuan pesantren di Jawa Barat yang mengajarkan keterampilan vokasi kepada santrinya. Ia menekankan bahwa pesantren seperti ini tidak hanya berperan dalam pendidikan tradisional dan agama, tetapi juga berfungsi sebagai pusat pengembangan keterampilan yang bisa mendukung perekonomian santri setelah lulus.
“Pendidikan di pesantren seperti ini tidak hanya berbasis pada akademis, tetapi juga pada keterampilan vokasi yang penting. Di Al-Hasan, contohnya, santri diajarkan cara mengelola peternakan ikan. Ini memberikan mereka keterampilan praktis yang bisa digunakan di dunia nyata,” tambah Ilham.
Pimpinan Pesantren Al-Hasan, KH. Ahmad Saeful Huda, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ilham Akbar Habibie dan berharap agar pemerintah, baik di tingkat daerah maupun pusat, lebih memperhatikan pesantren-pesantren yang juga menjadi lembaga pendidikan penting di Indonesia.
“Pesantren itu unik karena mengurus santri selama 24 jam, mulai dari makan hingga fasilitas tidur. Kami berharap pemerintah dapat memberikan dukungan, baik moril maupun fisik, untuk pesantren-pesantren seperti kami,” pungkas KH. Ahmad Saeful Huda.