Investasi di Purwakarta Capai 8,78 Triliun Selama 2022

Investasi di Purwakarta Capai 8,78 Triliun Selama 2022
REALISASI : Capaian reallisasi investasi di Purwakarta itu melampaui target BKPM yaitu sebesar 5,88 triliun. Secara persentase, capaian tersebut juga berada di atas capaian Nasional dan Provinsi Jawa Barat.
0 Komentar

PURWAKARTA – Investasi ke Kabupaten Purwakarta sampai triwulan keempat tahun 2022 mencapai 8,78 triliun. Hal tersebut diungkapkan, Sekda Purwakarta Norman Nugraha.

Capaian reallisasi investasi di Purwakarta itu melampaui target BKPM yaitu sebesar 5,88 triliun. Secara persentase, capaian tersebut juga berada di atas capaian Nasional dan Provinsi Jawa Barat. Persentase perbandingan capaian target realisasi investasi tahun 2022 antara Nasional, Jawa Barat dan Purwakarta.

“Nasional target 1.200 triliun, tercapai 1.207, 20 triliun atau 100,60 persen, Jawa Barat target 169 triliun, tercapai 174,60 triliun atau 103,31 persen, sedangkan Purwakarta target 5,88 triliun tercapai 8,78 triliun atau 149,32 persen,” ujar Norman.

Baca Juga:Ratusan Jamaah Umroh Jadi Korban PenipuanKesal, Cellica Minta Pengawas Tidur di Lokasi Proyek

Norman mengatakan, secara kumulatif, realisasi investasi PMA dan PMDN dari bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2022 di Kabupaten Purwakarta sebesar Rp 8,78 triliun, yang terdiri dari investasi PMA sebesar Rp 6,36 trilyun (72,55 persen) dan investasi PMDN sebesar Rp 2,40 triliun (27,45 persen).

“Kami berdasarkan data dari DPMPTSP Kabupaten Purwakarta, terdapat lima sektor PMA dan PMDN yang telah berinvestasi di Kabupaten Purwakarta periode Januari hingga Desember 2022,” ungkapnya.

Menurut Norman, lima sektor tersebut diantaranya, sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp 4,03 triliun, industri kimia dan farmasi sebesar Rp 1,76 triliun, perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp 484 miliar, jasa lainnya sebesar Rp 451 miliar dan industri makanan sebesar Rp 404 miliar.

“Untuk PMA yang telah berinvestasi di Kabupaten Purwakarta diantaranya adalah negara Republik Rakyat Tiongkok, Austria, Hongkong, Singapura dan Jepang,” jelas Norman.

Lanjut Norman, hal tersebut dapat dicapai dengan implementasi pelayanan perizinan berusaha yang terintegrasi. Secara elektronik melalui Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA). Sehingga pelaku usaha diberi kemudahan dan kepastian dalam merealisasikan kegiatan usahanya.

Sementara itu, diketahui juga bahwa capaian target realisasi investasi Provinsi Jawa Barat pada tahun 2022 sebesar 174 triliun telah menempati posisi teratas di Indonesia sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi selama tiga tahun berturut-turut sejak 2020.

Kata dia, anomali lainnya adalah tingginya upah buruh di Jabar ternyata tak menyurutkan perusahaan baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) untuk berinvestasi di Jawa Barat.

0 Komentar