Jangan Asal Berucap Pada Anak! 3 Kalimat yang Dapat Merusak Mental Anak Berakibat Fatal Untuk Psikologisnya 

Jangan Asal Berucap Pada Anak! 3 Kalimat yang Dapat Merusak Mental Anak Berakibat Fatal Untuk Psikologisnya 
0 Komentar

Dr. DiGangi meminta orang tua untuk jangan mengatakan “Kenapa, sih, kamu tidak pernah mendengarkan ayah/ibu?” jika anak terlalu keras kepala. Namun, tanyakan apakah Anda sebagai orang tua telah mendengarkan keinginan mereka.

“Orang tua yang cerdas secara emosional tidak mengharapkan ketaatan dari anak-anak mereka, tetapi untuk menciptakan hubungan. Anak-anak perlu tahu apakah orang tua bersedia untuk mendengar mereka,” kata Dr. DiGangi.

 “Kenapa kamu enggak juara kelas?”

Menurut Dr. DiGangi, pada dasarnya otak diprogram untuk berprestasi di saat dan tempat yang tepat. Dengan demikian, anak-anak yang mengalami kesulitan bukan berarti mereka tidak ingin berprestasi, tetapi karena mereka tidak mampu.

Baca Juga:Untuk Ibu Jangan Turuti Keinginan Anak Terlalu Sering Makan Permen! Tips Untuk Mencegah Agar Tak Berlebihan, Ubah Kebiasaannya Ketahuilah Resiko Jika Anak Banyak Mengkonsumsi Permen, Berdampak Pada Kesehatan Gigi dan Resiko Penyakit Usia Dini

Dengan kata lain, masalah utama anak-anak yang sebenarnya bukan kurang belajar, tetapi ketidaksesuaian antara ekspektasi Anda sebagai orang tua dan kemampuan mereka.

Maka dari itu, cobalah untuk memahami minat anak dan tidak memaksakan kehendak Anda sebagai orang tua. Sebagai contoh, jika anak terlalu banyak bermain video game daripada membaca, coba dekati anak dan tanyakan bagaimana minatnya terhadap video game.

Alih-alih bertanya “Kenapa kamu enggak membaca buku?” Cobalah mengatakan “Menurut ibu/ayah, sepertinya kamu sangat suka bermain video game. Boleh enggak ibu tahu kenapa kamu sangat suka main game? Coba ceritakan ke ibu, dong.”

Laman:

1 2
0 Komentar