KBEONLINE.ID– Kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karawang pada tahun 2023 kemarin dinilai mengalami kemerosotan. Bahkan, sejumlah kepala desa di Kabupaten Karawang banyak yang mengeluhkan minimnya program strategis dari Disparbud yang berguna untuk menyokong keberlangsungan pariwisata di Karawang. Akibat pengelolaan wisata tak terurus, uang retribusi pun tak bisa terserap dengan maksimal.
Akibat buruknya pengelolaan oleh pejabat Disparbud Karawang, saat ini banyak sekali potensi wisata di Karawang yang berakhir mati suri. Salah satunya terjadi pada Wisata Legend di Utara Karawang yaitu Pantai Tanjung Baru dan Wisata Bahari Tangkolak yang sempat booming beberapa tahun yang lalu.
Kepada KBE, Kepala Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon Abdul Hakim mengatakan, Pengelola Pantai Tanjung Baru sejak tiga tahun lalu sudah tidak berani mengambil uang tiket masuk kepada para pengunjung yang datang. Sebab, kondisi Pantai legendaris Karawang ini sudah sangat memperihatinkan.
Baca Juga:Kejari Dalami Dugaan Korupsi Dana ORMIT Disdikpora KarawangTimah Panas Bersarang, Eksekutor Mengaku Menyesal dan Terjebak oleh OC Atas Kasus Sasak Misran
Dia bilang, jika pemerintah kembali menghidupkan lagi Pantai Tanjung Baru. Potensi retribusi itu dipastikan masih ada. Sebab, setiap akhir pekan masih banyak warga yang ingin menikmati ombak Pantai Tanjung Baru yang khas. Atau sekedar untuk menikmati santapan laut yang juga menjadi ikon wisata Pantai Tanjung Baru.
“Setiap minggu ada saja yang datang, kalau di tiket mungkin bisa sampai Rp 2 jutaan per minggu. Tapi massa kondisinya begitu mau kita ambil tiket dari pengunjung, malu kami pak,” keluhnya.
Saglak juga menyadari, pada saat hari libur nasional atau hari besar lainnya, peminat Pantai Tanjung Baru tak pernah padam. Ratusan bahkan hingga ribuan masih saja berbondong-bondong mengunjungi wisata legenda di utara Karawang itu.