Pemerintah Harus Buka Telinga

Pemerintah Harus Buka Telinga
TERKUBUR: Pihak KPI bersama warga saat meninjau lokasi area persawahan yang menjadi pembuangan material tanah mega proyek KCIC.
0 Komentar

“Saya bingung sekarang, buat makan saja menjadi sulit, terkadang ngutang dulu ke warung,” ujar dia.
Pihak pengembang sempat menawarkan uang sewa Rp50.000 per meter. Namun ia bersama warga lain menolak karena dinilai tidak sesuai dengan kerugian yang alami. Sehingga warga pun memutuskan meminta ganti rugi dengan cara dibeli Rp1 juta per meter.
“Kami tidak mau disewa, area persawahan sudah seperti ini sudah tidak bisa ditanami padi, apalagi irigasi yang biasa mengairi persawahan di sini sudah tertimbun,” kata Iwan warga lainnnya.
Ia mengaku sawah seluas 9 patok atau 9×4 meter miliknya tertimbun tanah galian proyek KCIC. Dia menyebut ada sekitar 20 kepala keluarga warga yang terdampak.
“Sejak Agustus 2019 sampai sekarang belum dibayarkan. Kalau dihitung-hitung itu luas hektare yang terdampak 6 hektare dari 10 hektar seluruhnya, kami minta segera dibayar agar tidak ada yang dirugikan,” ujar dia. (san/shn*)

Laman:

1 2
0 Komentar