Zaman sudah berubah tidak seperti dahulu yang masih bermain bersama dengan kawan-kawannya dengan bermainan tradisional, namun saat ini dari mulai balita berumur 3 tahun mulai menggunakan handphone untuk melihat video dan bermain game online yang menarik.
Maka akan ada dampak yang akan menjad kebiasaan nya menjadi buruk untuk dilakukan terus menerus tanpa ada pengawasan dan batasan dari orang tua.
Apalagi ketika anak masih duduk di bangku sekolah dasar, itu sangat mengganggu aktivitas belajar dan mempengaruhi konsentrasi saat dalam kelas berlangsung, dan berdampak pada sikap dan perilakukan yang dapat berubah.
Berikut Dampak game online bagi anak/ pelajar,Simak Dibawah ini;
Jadi malas dan kurang aktivitas fisik
Baca Juga:Apa Sih Itu Game Judi Online? Mengakibatkan Kecanduan, Ini Penjelasannya Dampak NegatifPerlu Diperhatikan! Untuk Ibu Menyusui, 8 Pantangan Makanan yang Harus Dihindari
Dengan adanya berbagai hal yang dipermudah oleh teknologi berdampak pada kekuatan fisik seseorang. Terlebih adanya game online akan mengurangi kegiatan fisik seperti masa sebelumnya permainan sepakbola, voli, dan sebagainya.
Sebabkan insomnia
Adapun dampak game online bagi pelajar berikutnya ialah menyebabkan insomnia. Ini karena terlalu lama menatap layar gawai atau komputer. Hingga menyebabkan kurangnya produksi hormon melatonin yang sebenarnya sangat baik bagi kesehatan.
Akibat yang ditimbulkan adalah insomnia bagi para gamer yang berakibat pada akademik siswa dimana mereka mengalami kesulitan fokus karena kurang tidur ketika sekolah di pagi hari.
Mood changer
Biasanya ketika kita sedang memainkan game online dan ternyata kalah maka akan ada reaksi tertentu seperti menggebrak tangan ke meja, memarahi teman, berkata–kata kotor dan lain sebagainya.
Inilah yang dimaksud mood changer, yaitu kondisi dimana mood seseorang mampu berubah–ubah dikarenakan adanya suatu kondisi. Mood changer akan berdampak negatif jika tidak dapat dikendalikan.
Bahkan lebih parahnya ada yang hingga membanting gawai, memarahi keluarga yang mengganggu aktivitas gamenya, dan mengumpat karena kalah permainan.
Mood changer dikhawatirkan akan berdampak pada kekerasan fisik maupun verbal seseorang dan meningkatkan agresifitas seperti mudah marah dan emosi.
Bisa kecanduan game