Persembahan Untuk Monster, 3 Cerita Berbeda Asal Usul Kue Keranjang

Persembahan Untuk Monster, 3 Cerita Berbeda Asal Usul Kue Keranjang
0 Komentar

Masyarakat yang tinggal di daerah Nian merasa ketakutan. Hingga akhirnya, seorang bernama Gao dari desa tersebut datang dengan ide cemerlang. Ia membuat kue dari campuran gula dan tepung beras ketan. Kue tersebut diletakkan di depan pintu rumah untuk menyambut Nian.

Hasilnya, Nian tidak memangsa manusia, melainkan menyantap kue buatan Gao hingga kenyang. Kejadian ini mengakibatkan kue berbahan tepung ketan dan gula ini diberi julukan nian gao alias kue keranjang.

Berdasarkan legenda ini, dapat dipahami bahwa masyarakat Tionghoa menghasilkan kue bakul setiap Tahun Baru Imlek sebagai upaya untuk menghindari serangan dari Nian.

Baca Juga:Menu Wajib Saat Imlek, Apa Itu Kue Keranjang?Panganan Khas Imlek, Begini Resep Mooncake Hanya dengan Satu Alat

Sebuah Kue untuk Mengenang Wu Zixu

Kisah lain menceritakan bahwa kue bakul muncul sebagai warisan dari jenderal dan politisi Kerajaan Wu, Wu Zixu, yang memerintah selama periode Musim Semi dan Gugur (771-476 SM).

Setelah kematian Wu Zixu, Raja Yue, Goujian, menyerang ibu kota Wu, menyebabkan banyak penduduk meninggal karena kelaparan. Di tengah keadaan sulit ini, seseorang teringat akan nasihat Wu Zixu yang menyuruh orang-orang pergi ke tembok kota dan menggali tiga kaki dalam untuk mengambil makanan.

Tentara Wu mengikuti petunjuk tersebut dan menemukan bahwa fondasi tembok yang disebut oleh Wu Zixu sebenarnya terbuat dari batu bata dari campuran tepung ketan. Penemuan ini menyelamatkan penduduk dari kemiskinan. Untuk mengenang jasa Wu Zixu, masyarakat membuat nian gao, dan kebiasaan ini terus dilestarikan hingga sekarang.

Oleh karena itu, kue bakul, sebagai makanan khas Imlek, memiliki kisah yang menarik dan bermakna di balik keberadaannya. Bagikan tulisan ini kepada teman-temanmu agar lebih banyak orang dapat mengetahui sejarah kue bakul yang menarik ini!

 

0 Komentar