KARAWANG- Postur APBD Karawang 2020 menuai banyak kritikan dari berbagai kalangan. Beberapa item yang sempat beredar di medsos seperti anggaran rehabilitasi sarana pendidikan Yayasan Darussalam Desa Kedawung Wadas yang mencapai Rp. 2.4 Miliar menjadi sorotan banyak orang.
Anggaran sebesar ini dinilai terlalu besar dari gelontoran APBD Karawang untuk sebuah yayasan pendidikan swasta di Kabupaten Karawang. Apalagi alokasi untuk rehab sarana pendidikan serupa seperti untuk Yayasan Pendidikan Nihayatul Amal Assodikin cuma Rp. 200 juta.
Wajar jika angka 2,4 M untuk sarana pendidikan di Desa Kedawung Kecamatan Wadas itu banyak yang mempertanyakan. “Emang pesantrennya sebesar Pesantren Gontor sampai 2,4 M? kelas APBD Karawang fantastis sekali,” ujar Dona Romadona, dari KAHMI Karawang.
Dona juga menjelaskan, yang ironis anggaran kepemudaan untuk KNPI di APBD 2020 ini justru mengalami pemangkasan. “Ada apa ini, Pemkab seperti ‘meremehkan’ pemuda Karawang,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan pengamat politik Muslim Hafiz kepada KBE. Menurut Muslim, harusnya publik mengetahui ketika pemerintah dan dewan membuat oret-oretan anggaran untuk APBD Karawang 2020.
“Kasus lem aibon DKI Jakarta bias saja terjadi Karawang. Apalagi ada muncul anggaran rehab yayasan yang fantastis seperti itu,” ujarnya.
Terlepas dari semua itu, Muslim menyarankan agar semua pihak cek APBD Karawang 2020, khususnya belanja langsung. Apakah anggarannya berkeadilan secara kecamatan atau dominan di wilayah perkotaan.
“ Yang dimaksud pro terhadap masyarakat itu bisa dilihat dari kebijakan anggarannya,” jelasnya.
“Saya apresiasi dari sisi penganggaran belanja langsung dan tidak langsung, Pemerintah Kabupaten Karawang relatif baik dalam menjaga keseimbangan. Dulu, waktu saya membaca apbd tahun lama 45 belanja tidak langsung dan belanja langsung 55%, “ tambahnya.
Nah, itu apresiasi dari kulit aja belum membedah lebih dalam lagi. “Kita perlu jeli menghadapi pemain bertahun-tahun di APBD. Selama gak jeli dikibulin terus. Sekelas bupati yang tak jeli dan memahami postur anggaran pasti dikerjain. Anies Baswedan di DKI dikerjain apalagi di sini,” sindirnya.
Sementara terkait anggaran fantastis Yayasan Darusaalam di Kedawung Wadas, ia mengaku Bagian Perencanaan salah ketik.