Rela Uang Jatah Kuota Internet untuk Donasi

Rela Uang Jatah Kuota Internet untuk Donasi
0 Komentar

Di Jawa Barat (Jabar), karang taruna bersama sejumlah organisasi lain turut terlibat aktif dalam menyosialisasikan berbagai hal yang terkait dengan virus korona. ”Kami ada empat tugas dari gubernur. Yang pertama dan paling penting, sosialisasi,” ujar Ketua Karang Taruna Jabar Subchan Daragana kepada Jawa Pos.

Kedua, papar Subchan, disinfeksi. ”Kami sumbangkan salah satunya drone, tapi ini tidak bisa menjangkau gang-gang kecil,” ungkap Subchan.

Drone hanya bisa digunakan di titik-titik yang areanya cukup lebar. Karang Taruna Jabar pun turun tangan untuk bisa membantu penyemprotan disinfektan dengan model fogging.

Baca Juga:Wujudkan Mimpi melalui Akademi KiperPemkab Berlakukan Zona Wajib Masker

Selain itu, Karang Taruna Jabar mengembangkan program yang merupakan arahan ketiga dari gubernur: Program Bantu Satu Ajak Dua atau B1A2. Program itu dirancang untuk menjaga roda perekonomian tetap berputar.

Banyak warga yang memiliki usaha sedang terengah-engah saat ini karena lesunya ekonomi dan daya beli masyarakat. Nah, satu anggota Karang Taruna Jabar bisa membantu salah satu tetangga yang kondisi ekonominya sedang sulit serta mengajak dua orang lain yang dikenal. ”Bantuannya bisa berupa sumbangan uang, beras, sembako, dan lain-lain,” kata Subchan.

Karang Taruna Jabar mengerahkan setidaknya 10 sampai 20 orang di setiap RW. ”Di Jabar ada 80 ribu lebih RW. Artinya, relawannya kurang lebih 500 ribu orang,” jelas Subchan.

Ribuan kilometer dari Jawa Barat, para mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia membagi diri dalam dua kelompok di tengah perang melawan Covid-19. Sebagian melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai tempat publik. Sebagian lain bekerja di lab, memproduksi disinfektan dan hand sanitizer untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Yan Sanjaya, salah seorang anggota tim dari program studi teknik pertambangan, mengatakan sempat kebagian tugas menyisir Stadion Mattoanging untuk menyemprotkan hand sanitizer ke tangan para penonton PSM Makassar.

”Kami atur energi, atur ritme bergerak, dan atur napas. Kerja cerdas, kerja tepat, serta selalu tanggap dan beradaptasi di setiap perubahan yang terjadi,” kata Yan kepada Fajar.

Terjangan Covid-19 memang telah memicu krisis multidimensi. Banyak orang yang seperti sudah jatuh tertimpa tangga. Di saat harus bertahan agar jangan sampai tertular, di saat yang sama kehilangan pekerjaan karena ekonomi yang melambat.

0 Komentar