RSUD Bayu Asih Krisis Pegawai Ruang Jenazah

RSUD Bayu Asih Krisis Pegawai Ruang Jenazah
ANTREAN mobil jenazah pasien Covid-19 di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Sekitar tujuh jenazah harus menunggu giliran untuk diurus pihak RSUD.
0 Komentar

PURWAKARTA- Banyaknya pasien yang meninggal, ruan jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih Kabupaten Purwakarta sempat mengalami antrean.
Hal itu diakui Dirut RSUD Bayu Asih Purwakarta, Dr. Agung Darwis dan menjelaskan terjadinya antrean tersebut. Agung menyebut antrean terjadi karena banyak pasien positif Covid-19 meninggal dunia, kemudian 3 petugas sakit dan 8 orang positif Covid-19.
“Memang sempat terjadi antrean. Terjadi keterlambatan dalam pemulasaran jenazah,” kata dia. Kemudian, lanjut dia kendala lain adalah banyak masyarakat yang meminta pemulasaran jenazah dan peti mati bagi orang meninggal dunia di rumah. Hal itu memang menjadi suatu kejadian yang baru.  “Stok peti mati kita harus selalu menyiapkan 7 sampai 10 dalam sehari,” ujar Dr. Agung.

Sebelumnya, terjadi antrean jenazah pasien COVID-19 di RSUD Bayu Asih, Purwakarta, pada hari ini. Sebanyak tujuh jenazah harus menunggu giliran untuk diurus pihak RS.
Kejadian ini karena kurangnya tenaga pemulasaran jenazah. Tiga pegawai kamar mayat mengalami sakit dan delapan tenaga bantuan untuk pemakaman dari BPBD terpapar Covid-19. Sehingga hanya tersisa dua orang yang mengurus jenazah.

Soal ketersediaan oksigen, Dr. Agung mengaku memang sedikit kesulitan namun masih bisa ditanggulangi. “Kalau kita tidak cekatan dalam penanganan ketersediaan oksigen memang tidak akan dapat,” ungkapnya.
Agung mengimbau kepada masyarakat dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing mengingat ruangan di RSUD Bayu Asih Purwakarta penuh.
“Kemarin IGD tutup sementara, namun dalam hitungan 2 sampai 3 jam penuh kembali,” ujar Dr. Agung. (san/red)

0 Komentar