Sepanjang Tahun 2022, BPBD Catat 148 Bencana Alam

Sepanjang Tahun 2022, BPBD Catat 148 Bencana Alam
PERISTIWA : Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta mengatakan sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2022 ini, bencana alam hidrometeorologi tercatat masih mendominasi yakni tanah longsor.
0 Komentar

PURWAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta mencatat jumlah bencana yang terjadi di Kabupaten Purwakarta sebanyak 148 kejadian dari Januari sampai Oktober 2022.

Sepanjang bulan Januari hingga Oktober 2022 ini, bencana alam hidrometeorologi tercatat masih mendominasi yakni tanah longsor. Kemudian diikuti puting beliung, dan banjir serta pohon tumbang.

“Berdasarkan data di kami, dari Januari hingga Oktober 2022 ini, ada sebanyak 52 kejadian tanah longsor, 19 kejadian angin puting beliung, 16 kejadian pohon tumbang, 10 kejadian banjir,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Purwakarta, Juddy Herdiana kepada wartawan, pada Senin (10/10/2022).

Baca Juga:Pakai Pengacara ‘Bang Jago’ Sidang CeraiIndonesia Lolos Sanksi FIFA

Juddy mengatakan, Penyebab Kabupaten Purwakarta dilanda 148 bencana alam, kata dia, karena Purwakarta dilanda cuaca ekstrem. Hal itu terlihat dari tingginya curah hujan di Kabupaten Purwakarta. Ia pun menilai, banyaknya titik bencana juga disebabkan oleh kontur tanah di Kabupaten Purwakarta yang rawan bencana.

“Untuk bencan tanah longsor kebanyakan terjadi di Kecamatan Bojong, Darangdan, Tegalwaru, Pondoksalam, Sukatani, Maniis, Wanayasa, Kiarapedes, Sukasari, Pasawahan dan Babakancikao,” uungkapnya.

Menurut Juddy, berbagai upaya pencegahan, terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Purwakarta. Seperti melakukan sosialisasi rawan bencana, pembentukan Desa Siaga Bencana, dan lainnya agar tidak menimbulkan hal yang fatal bila terjadi bencana alam di Kabupaten Purwakarta.

“Kami juga mengimbau kepada masyarakat, agar lebih waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca yang ekstrem,” jelasnya.

Lanjut Juddy, kewaspadaan tersebut, terutama pada masyarakat yang pemukimannya berada di sekitar bantaran sungai, tubuh air atau di wilayah rawan banjir, serta lereng yang rawan longsor. Jika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan lama, sebaiknya masyarakat lebih waspada.

“Jika terjadi hujan dengan intensitas yang cukup tinggi dan lama, sebaiknya masyarakat lebih waspada. Dan jika ada peristiwa yang berpotensi mengancam, segera laporkan kepada kami,” pungkasnya. (san/rie)

0 Komentar