Tak Diperbaiki, Warga Kembali Protes Jalan Rusak

Tak Diperbaiki, Warga Kembali Protes Jalan Rusak
BENTUK PROTES : Warga juga sempat melakukan aksi protesnya dengan memblokade jalan desa menggunakan kayu, batu, kursi hingga ban mobil di tengah jalan, beberapa waktu lalu.
0 Komentar

PURWAKARTA – Buntut jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, kali ini warga Kampung Cipetir, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta meluapkan kekesalannya dengan membuat berbagai macam spanduk sebagai bentuk protes.
Nampak spanduk terpasang di sepanjang jalan poros desa tersebut. Kalimat-kalimat menggelitik dan sedikit menyentil perusahaan di Desa Liunggunung, Kecamatan Plered ataupun di Kecamatan Tegalwaru.
Sepanduk berukuran besar bertuliskan ‘Nepi Iraha Jalan Kieu Wae, Bosan Dengan Janji Yang Tak Pasti’ ditulis warga menggunakan cat semprot. Warga juga sempat melakukan aksi protesnya dengan memblokade jalan desa menggunakan kayu, batu, kursi hingga ban mobil di tengah jalan, beberapa waktu lalu.
Salah satu warga setempat, Wawan Gaweng (43) mengungkapkan, aksi ini merupakan aksi lanjutan dari beberapa waktu yang lalu, sebagai bentuk protes warga atas ketidakpedulian pihak perusahaan untuk memperbaiki jalan rusak.
“Ini aksi lanjutan beberapa waktu lalu, lantaran pihak perusahaan yang tak kunjung juga merealisasikan perbaikan jalan ini. Di Desa Liunggunung, Kecamatan Plered maupun perusahaan di Kecamatan Tegalwaru yang melintas di jalan ini, kurang lebih ada 7 perusahaan,” kata Wawan, pada Rabu (16/2/2022).
Sebelumnya, warga sempat menggelar aksi blokade jalan, kemudian ada perwakilan dari perusahaan yang datang. Namun, lanjut Wawan, hingga sepekan diberikan waktu tidak ada respon apapun dari perusahaan.
“Warga kasih waktu seminggu tapi tak ada jawaban apapun dari perusahaan. Aksi pasang spanduk ini merupakan protes dan curahan hati warga di sini,” jelas pria yang akrab disapa Awam Kampak.
Ia mengeluhkan, akibat kerusakan jalan tersebut membuat aktivitas dan roda perekonomian masyarakat terganggu. Selain itu, kerusakan jalan juga kerap memicu terjadi kecelakaan karena banyak pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor terjungkal lantaran terperosok lubang jalan.
“Sudah banyak yang kecelakaan akibat jalan rusak, apalagi musim hujan seperti sekarang ini membuat lubang jalan tak terlihat karena tertutup air, juga licin akibat lumpur. Ketika musim kemarau pun debu nya luar biasa,” imbuhnya.
Ia menyebut, dengan adanya bentuk protes tersebut juga membuat para pengendara kendaraan agar lebih waspada dan hati-hati saat melewati ruas jalan tersebut. Ia pun berharap agar jalan rusak di untuk segera dilakukan perbaikan mengingat jalan Kampung Cipetir, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta tersebut menjadi akses masyarakat

0 Komentar