Menurutnya dari masjid selain ibadah ritual akidah, umat juga mendapatkan pertolongan ekonomi dari Pemda Provinsi Jawa Barat.
Ia juga menjelaskan tentang Program English for Ulama yang terinspirasi dari Gus Yahya yang rajin berdiplomasi.
“Saya pernah ditanya sewaktu menjadi Wali Kota Bandung, di Amerika itu mengapa kalau ada dialog agama selalu orang Arab saja yang diundang, Anda kan berangkat dari negara dengan agama muslim terbesar di dunia,” ujar Kang Emil.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Perfilman Indonesia sebagai Bentuk Identitas dari Budaya BangsaRidwan Kamil Dorong Pemkab/Pemkot Fokus Pada Kinerja Baik, Cegah Korupsi
Dari situ Kang Emil menyadari, bahwa kemampuan bahasa asing masih terbatas. Oleh karena itu ia mempunyai ide memberikan latihan Bahasa Inggris pada ulama-ulama muda.
“Di Jawa Barat lulusan terbaiknya setengahnya darii NU sudah kami kirim ke Inggris bertemu Wali Kota, DPR dan sebagainya,” tuturnya.
Pesan Ridwan Kamil di akhir sambutanya, yakni ceritakanlah Islam wasathiyah, Islam yang tenang.
Sejalan dengan Kang Emil, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pun sepakat mengenai gagasan Kang Emil yang diberikan kepada Nahdlatul Ulama.
“Apa yang tadi disampaikan oleh Pak Gubernur mengenai posisi masjid-masjid perlu kita maksimalkan,” ujar Gus Yahya. (amn)