Kemarau Sudah Sangat Ekstreem, Waduk Ini Mengering Parah, Begini Penampakannya

Kemarau Sudah Sangat Ekstreem, Waduk Ini Mengering Parah, Begini Penampakannya
Kemarau Sudah Sangat Ekstreem, Waduk Ini Mengering Parah, Begini Penampakannya
0 Komentar

KBEONLINE.ID– Kemarau Sudah Sangat Ekstreem, Waduk Ini Mengering Parah. Dampak musim kemarau, membuat debit air Bendungan Jatigede menyusut drastis.

Hanya saja  kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi warga, karena memanfaatkannya dengan mencari keong sawah atau tutut, di area genangan yang surut. Seperti yang terjadi di kawasan Desa Pakualam dan pantai Cibungur Darmaraja.

Agus Suherman, warga sekitar  mengatakan, surutnya air Waduk Jatigede sudah berlangsung selama empat bulan atau sejak musim kemarau melanda. Penyusutan genangan air Waduk Jatigede tahun ini menjadi salah satu yang terparah dari sejak penggenangan 8 tahun lalu.

Baca Juga:Cek Daftar Lengkap 690 Caleg DPRD Karawang yang Lolos DCT Pemilu 2024Jangan Sampai Lewat, Neopolis Run 2023 Menghadirkan Feel Koplo, Pendaftaran pun Diperpanjang

“Air waduk mulai surut dari bulan Juni (2023), sudah 4 bulanan. Dua tahun kebelakang surutnya tidak seperti ini, kalau sekarang cukup parah,” kata Agus.

Ia menuturkan, surutnya air Waduk Jatigede membawa berkah tersendiri bagi dirinya serta warga yang lain. Sebab, saat musim kemarau seperti ini, ia bisa memanfaatkannya mencari keong sawah serta bercocok tanam di area lahan pesisir waduk.

“Kalau musim kemarau seperti ini, saya biasa bercocok tanam dan cari tutut (keong sawah) di pesisir waduk. Sekarang juga saya tanam ubi, singkong, jagung, dan tanaman lainnya,” ucapnya.

Dalam sehari, Agus mampu mengumpulkan 1 kwintal keong sawah, yang kemudian dijual kepada tengkulak atau warga lainnya seharga Rp 4.000 rupiah per kilogram.

“Biasanya dijual ada Rp 4 ribu atau Rp 2 ribu per kilogram. Lumayan buat nyambung hidup. Karena sehari-hari juga saya kerja hanya serabutan,” katanya.

Sementara itu salah satu pembeli keong sawah, Yana mengaku sengaja datang ke kawasan Jatigede untuk membeli keong sawah. Sebelumnya, ia sempat membuka usaha makanan beku, namun usahanya itu terhenti dan mencoba berjualan keong sawah.

“Saya sebelum berjualan keong sawah dulunya membuka usaha frozen, tapi sekarang lagi turun drastis, jadi saya mencoba usaha baru membeli tutut ke sini (Jatigede) untuk dijual lagi,” kata Yana.

Baca Juga:KPU Karawang Tetapkan 690 Caleg Masuk DCT Pemilu 2024, Mari: 2 Bacaleg Tidak Lolos karena Tidak Perbaiki BerkasHujan Meteor dan Komet Raksasa Sedang Menuju Bumi di Bulan November, Pertanda Apa Ini?

Hingga Minggu kemarin, 23 elevasi permukaan air Waduk Jatigede berada di ketinggian 243 MDPL, dimana elevasi normalnya berada pada ketinggian 262 MDPL. **

0 Komentar