Kecemasan dan ketakutan tanpa sebab yang jelas
Ibu yang mengalami baby blues syndrome sering merasakan kecemasan dan ketakutan yang tidak beralasan terkait perawatan dan kehidupan bayinya. Kecemasan berlebihan tentang keselamatan dan kesehatan bayi dapat muncul, meskipun tidak ada ancaman nyata yang menunjukkan adanya bahaya.
Umumnya, Ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues syndrome pada hari ke 2 hingga 3 setelah bayi lahir. Apakah baby blues syndrome berbahaya? Ya, karena selain berdampak pada kesejahteraan mental Ibu,baby blues syndrome juga dapat memiliki dampak negatif pada pertumbuhan dan kesehatan bayi.
1. Si Kecil Kesulitan dalam Istirahat
Ketika menghadapi sindrom ini, Ibu cenderung menjadi gelisah dan lebih mudah merasa cemas. Karena adanya ikatan emosional yang kuat antara Ibu dan Si Kecil, situasi ini dapat membuat Si Kecil merasakan kecemasan dan gelisah yang sama. Oleh karena itu, hal ini dapat berdampak pada kesulitan Si Kecil dalam mencapai ketenangan dan istirahat yang nyaman sesuai dengan jadwal tidurnya.
Baca Juga:Cara Menangani Ibu Baby Blues Setelah MelahirkanSuami Perhatikan Ini! Gangguan Kesehatan Mental yang Mungkin Terjadi pada Ibu Hamil
2. Pengaruh Terhadap Pertumbuhan Bayi
baby blues syndrome dapat memengaruhi kemampuan Ibu dalam memproduksi ASI, yang pada gilirannya dapat berdampak pada jumlah ASI yang dihasilkan. Jika produksi ASI menurun, ini tentu akan memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Penurunan asupan ASI dapat berpotensi mengganggu pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil.
3. Dampak pada Sifat Introvert dan Keragu-raguan Anak
baby blues syndrome yang dialami oleh Ibu dapat berpengaruh pada kesejahteraan psikologis Si Kecil. Si Kecil mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan Ibu, dan jika tidak ditangani dengan cepat, hal ini dapat membuat Si Kecil menjadi lebih introvert dan meragukan diri. Sifat ini dapat berdampak pada kesulitan Si Kecil dalam berbaur dan bersosialisasi di masa mendatang.