KBEONLINE.ID– Indonesia kini memiliki penjualan Apple terbesar di Asia Tenggara. Sebanyak 2,61 juta iPhone terjual di negara ini tahun lalu, sementara Apple hanya menjual 1,43 juta unit di Vietnam.
“Jika diestimasikan, pendapatan penjualan Apple di Indonesia mencapai Rp30 triliun. Jumlah tersebut masih jauh di bawah nilai investasi yang ditujukan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem teknologi digital Indonesia dan perekonomian nasional,” kata Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin, Rabu (20/11).
Apple lebih memilih untuk menempatkan pabrik komponen di negara terdekat, meskipun nilai penjualannya di Indonesia lebih tinggi daripada di Vietnam. Hanya produk iPad yang memenuhi syarat untuk menggunakan sumber daya teknis tersebut.
Baca Juga:QRIS Siap Permudah Transaksi Coklat Pistachio Dubai: Pariwisata Indonesia Bidik Pasar Global!Krisis Gaza Memanas! Gencatan Senjata Tertunda Akibat Perbedaan Pendapat
Dilansir dari CNBC Indonesia, negara ini juga mengembangkan dan memproduksi Apple Watch, iPad, dan MacBook. Menurut Bryan Ma, wakil presiden riset perangkat klien di IDC, Apple melirik Vietnam karena beberapa alasan selain karena basis penggemarnya yang terus berkembang.
“Karena industri ini telah melakukan diversifikasi manufaktur di luar China untuk melakukan lindung nilai. Termasuk tempat-tempat penting seperti Vietnam, di mana Samsung sebelumnya telah hadir di bagian utara negara itu.”
Menurut IDC, Apple adalah pemasok smartphone terbesar ketiga di Vietnam. Di sana, produsen iPhone ini menghadapi persaingan dari Samsung dan Oppo.
“Upaya diversifikasi Apple mencakup perangkat seperti notebook, yang mana produsen seperti Quanta dan Foxconn berinvestasi di dalamnya,” katanya.
Syarat bagi produsen iPhone untuk berjualan di Indonesia ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian. Apple harus terlebih dahulu mendirikan cabang penelitian dan pengembangan (R&D) di Indonesia. Dibandingkan dengan Apple Academy, divisi R&D ini akan didirikan dalam skala yang jauh lebih kecil.
Kedua, Apple harus mulai menganggap serius bisnis Indonesia dalam rantai pasokan globalnya (GVC). Alphabet, perusahaan induk Google, yang memiliki Google Pixel 9, tunduk pada peraturan TKDN yang sama dengan Kementerian Perindustrian. Karena investasi perusahaan yang kecil, perangkat ini tidak diizinkan untuk dijual di pasar domestik.