KARAWANG, KBEonline.id – Seorang remaja perempuan berusia 15 tahun di Karawang, yang saat ini tengah hamil tujuh bulan, menjadi korban kekerasan seksual setelah bertemu dengan pelaku yang dikenalnya melalui media sosial.
Kejadian ini berlangsung pada 17 Agustus lalu, ketika korban dan dua temannya diajak bertemu di sebuah kafe.
Setelah pertemuan, mereka diantar pulang oleh para pelaku, namun sempat dibawa berputar-putar sebelum akhirnya diarahkan ke sebuah GOR. Menurut ibu korban, Dwi Purwaningsih, di lokasi tersebut, anaknya mengalami pelecehan.
Baca Juga:Disdukcapil Karawang Gelar Uji Coba Layanan Adminduk di Gerai KTP-el Mall CikampekDishub Karawang Akan Segera Buka Pendaftaran Mudik Gratis 2025
“Anak saya sudah berusaha melawan, bahkan sempat mengancam akan berteriak, tapi mereka tidak peduli. Saat korban benar-benar berteriak, mereka menutup mulut, mata, dan hidungnya hingga kesulitan bernapas,” ujarnya.
Hingga kini, korban masih mengalami trauma berat, sering menangis tanpa alasan, marah-marah, dan kesulitan tidur.
Pihak keluarga sudah melaporkan kasus ini ke Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) pada awal Oktober 2024, namun proses pendampingan psikis belum berlanjut.
Laporan juga telah disampaikan ke Polres setempat di bulan yang sama. Setelah satu bulan, para pelaku telah dipanggil untuk menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan mengakui perbuatannya.
Pada pertengahan Januari, kasus ini sempat memasuki tahap mediasi. Namun, karena tidak ada titik temu, keluarga korban meminta agar proses hukum dilanjutkan. Hingga kini, belum ada perkembangan lebih lanjut dari pihak kepolisian.
“Terakhir, mereka bilang akan gelar perkara, tapi kami tidak tahu kapan dan bagaimana kelanjutannya,” tambah Dwi.
Selain persoalan hukum, korban juga mengalami kendala dalam pendidikan. Pihak sekolah telah mengetahui kondisi korban, tetapi menolak permintaan orang tua agar anaknya bisa belajar daring. Keputusan ini menyulitkan korban yang saat ini sedang hamil dan mengalami trauma.
Baca Juga:Darurat Banjir, Polisi Izinkan Motor Masuk Tol Gabus BekasiWaspada! Pemkab Bekasi Masih Rawan Korupsi Meski Skor MCP Naik
Keluarga korban berharap pihak kepolisian segera memberikan kepastian hukum dan menangani kasus ini dengan serius.
Mereka juga meminta agar korban mendapat pendampingan psikologis yang memadai agar bisa pulih dari trauma yang dialaminya.(aufa zahra)