KBEonline.id – Di Indonesia, banjir adalah bencana alam yang paling umum. Banjir terjadi ketika air menggenangi suatu wilayah dalam jumlah besar.
Kita bisa memperkirakan kapan banjir akan datang dengan melihat seberapa banyak hujan turun dan bagaimana aliran airnya.
Tapi, ada juga banjir yang datangnya mendadak karena badai atau tanggul yang rusak, biasanya disebut banjir bandang.
Baca Juga:Disiksa di Negeri Orang, PMI Asal Bekasi Berjuang untuk PulangBencana Banjir di Karawang: Warga Harap Solusi Jangka Panjang untuk Cegah Musibah Berulang
Banjir bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti curah hujan yang sangat tinggi, permukaan tanah yang lebih rendah dari permukaan air laut, atau wilayah yang berada di cekungan yang dikelilingi perbukitan sehingga air sulit meresap ke tanah.
Selain itu, pembangunan di sepanjang tepi sungai, aliran sungai yang tersumbat sampah, dan minimnya pohon atau tanaman di daerah hulu sungai juga menjadi penyebab banjir.
Meski tinggal di daerah yang jarang terkena banjir, semua orang tetap perlu waspada karena bencana ini bisa terjadi kapan saja.
Berkurangnya jumlah pohon menjadi salah satu alasan utama mengapa banjir sering terjadi di Indonesia.
Pohon memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan air di daerah aliran sungai (DAS). Jika tutupan pohon masih terjaga, tanah akan lebih mudah menyerap air.
Hal ini karena tanah yang kaya bahan organik menjadi lebih gembur, ditambah akar-akar pohon yang membantu air masuk ke dalam tanah.
Sebaliknya, jika jumlah pohon berkurang, keseimbangan lingkungan akan terganggu.
Tanah menjadi sulit menyerap air hujan, sehingga air lebih banyak mengalir di permukaan dan meningkatkan risiko banjir.
Baca Juga:Bupati Tolak Mobil Dinas, Tapi Anggaran Tetap Jalan?Spoiler dan Tempat Nonton Kuroiwa Medaka ni Watashi no Kawaii ga Tsuujinai episode 9 sub Indo
Aktivitas seperti penebangan hutan secara liar dan pembukaan lahan untuk pembangunan atau pertanian semakin memperburuk situasi ini, membuat banjir lebih sering terjadi.
Hujan deras yang terus-menerus (biasanya lebih dari 100 mm per hari) sering menjadi penyebab utama banjir di Indonesia.
Banjir juga sangat dipengaruhi oleh kondisi topografi suatu daerah, termasuk kemiringan lerengnya.
Semakin curam lerengnya, semakin cepat aliran air saat hujan, yang dapat meningkatkan potensi kerusakan saat terjadi banjir bandang.
Kondisi topografi yang memiliki lereng sangat curam dapat mempengaruhi terbentuknya bendung alami.