KBEonline.id – Cegukan, atau singultus, adalah kondisi di mana terjadi kontraksi tak terkendali pada otot diafragma, yang menyebabkan penutupan mendadak pada pita suara dan menghasilkan suara khas “hik.”
Hampir semua orang, baik dewasa maupun bayi, pernah mengalami cegukan. Namun, apa sebenarnya penyebabnya?
Cegukan terjadi ketika diafragma atau membran otot yang memisahkan rongga dada dan perut berkontraksi secara tiba-tiba.
Baca Juga:DPRD Kabupaten Bekasi Soroti Rendahnya Penyerahan Fasos-Fasum oleh PengembangPolsek Setu Tangkap Pengedar Obat Keras Ilegal di Toko Kosmetik
Kontraksi ini sering kali dipicu oleh pergerakan udara yang cepat masuk ke paru-paru.
Beberapa faktor penyebab cegukan meliputi konsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti makanan pedas, minuman bersoda, alkohol, serta kebiasaan makan terlalu cepat.
Pada bayi dan orang dewasa, cegukan juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan di dalam tubuh.
Pada bayi, cegukan yang tidak normal perlu diwaspadai karena bisa jadi merupakan gejala dari GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), yaitu kondisi naiknya asam lambung.
Meskipun cegukan umumnya dapat diatasi dengan teknik pernapasan sederhana, jika tidak kunjung reda, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Cegukan biasanya disertai tekanan pada area dada, perut, atau tenggorokan dan dapat berlangsung sementara.
Namun, dalam kasus yang lebih serius, cegukan berkepanjangan (persisten) bisa terjadi selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan dan memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut seperti tes darah atau endoskopi.
(Vionisya Citra)