KARAWANG, KBEonline.id – Di tengah era serba cepat dan serba digital, tantangan produktivitas bagi generasi muda semakin kompleks.
Bukan hanya soal prestasi akademik, remaja masa kini juga dituntut aktif dalam berbagai kegiatan sosial, organisasi, hingga dunia digital kreatif.
Namun, di balik semangat tinggi tersebut, seringkali muncul satu hambatan tak terlihat: kelelahan karena energi yang tidak dikelola dengan baik.
Baca Juga:DPRD Karawang Dorong Perizinan Tambang PT Mas Putih Belitung Dikaji UlangDisiksa hingga Tewas di Kamboja, Keluarga Ihwan Minta Prabowo Berantas Sindikat TPPO!
Maka dari itu mengenal dan menguasai manajemen energi adalah salah satu kunci untuk tetap menjaga produktivitas.
Kebanyakan remaja juga merasa kewalahan, bukan karena kurangnya waktu tetapi karena salah mengatur energi harian.
Salah satu contohnya adalah kebiasaan begadang demi menyelesaikan tugas, lalu bangun dengan tubuh lelah dan sulit konsentrasi.
Belum lagi tekanan media sosial yang membuat waktu istirahat tergeser oleh layar ponsel. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa menurunkan kualitas belajar dan bahkan memicu stres berlebih.
Solusinya? Mulai dari langkah-langkah kecil: tidur yang cukup, atur waktu istirahat di sela belajar, konsumsi makanan bernutrisi, dan batasi penggunaan gawai sebelum tidur.
Selain itu, remaja juga perlu diberi ruang untuk rehat mental, seperti berjalan santai, berolahraga ringan, atau sekadar menulis jurnal.
Dengan pendekatan yang holistik, manajemen energi bisa menjadi fondasi penting bagi remaja Indonesia untuk tumbuh menjadi generasi yang produktif, sehat, dan seimbang dalam menghadapi tantangan zaman.