Alam semesta sendiri terus mengembang. Ada teori yang menyebutkan bahwa partikel terkecil seperti proton akan meluruh, dan pada akhirnya, hanya lubang hitam yang tersisa. Lubang hitam ini pun perlahan menguap selama triliunan tahun, hingga akhirnya, kegelapan mutlak menyelimuti segalanya.
Ketika matahari telah menjadi katai hitam dan atom-atom di dalamnya terus berubah, peluang munculnya kehidupan baru semakin kecil. Proses ini berlangsung sangat lama, hingga akhirnya bintang-bintang terakhir meledak dalam supernova, menandai babak akhir kehidupan bintang-bintang.
Meski demikian, keberadaan manusia hanyalah sekejap dalam perjalanan panjang alam semesta. Namun selama kita masih hidup, kita punya kesempatan untuk menyaksikan keajaiban-keajaiban yang terjadi di sekitar kita. Itulah mengapa setiap detik kehidupan begitu berharga. Setelah itu, alam semesta mungkin memasuki babak ketidakpastian—apakah ia akan terus berjalan, atau berakhir dalam kehampaan, tak ada yang tahu pasti.
Baca Juga:Penyebab Penyakit Autoimun, Apakah Berbahaya Untuk Tubuh?Pipik Taufik Ismail: Kita Harus Lebih Banyak Mencetak Wirausahawan Muda
Namun satu hal yang pasti, waktu akan terus melaju, tak peduli seberapa panjang atau singkat perjalanan ini.
(Vionisya Citra)