KARAWANG, KBEonline.id – Pemerintah Kabupaten Karawang terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui berbagai program strategis.
Salah satu langkah besar yang tengah dipersiapkan adalah pengadaan lahan seluas lima hektare untuk mendukung lahirnya Sekolah Rakyat dalam kerangka program Sekolah Merdeka.
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengungkapkan bahwa lahan tersebut telah mulai terverifikasi dan mendapat respons positif dari pemerintah pusat.
Baca Juga:Produk Lokal Karasi 19: Inovasi Ramah Lingkungan dari KarawangSatpol PP Karawang Gagalkan Aksi Komplotan Copet yang Menyamar Jadi Pengantar Calon Jama'ah Haji
“Alhamdulillah kemarin sudah mulai terverifikasi. Mudah-mudahan komitmen kami dinilai baik oleh Kementerian Sosial dan Pendidikan. Saya berharap Karawang bisa memiliki Sekolah Rakyat sebagai bentuk perhatian pada kualitas sumber daya manusia,” ujarnya, Jumat (2/5).
Selain itu, Bupati Aep juga menegaskan komitmennya dalam membenahi infrastruktur pendidikan dasar, khususnya jenjang SD dan SMP. Melalui Dinas Pendidikan, Pemkab Karawang akan membangun sekolah baru di lima kecamatan yang pelaksanaannya ditargetkan selesai tahun ini.
“Pembangunan ini mencakup perbaikan rusak berat, sedang, hingga pembangunan ruang kelas baru,” jelasnya.
Aep menyebutkan bahwa sinkronisasi dengan wilayah terkait sudah dilakukan agar pembangunan berjalan sesuai rencana. Ia berharap, di masa jabatannya bersama Wakil Bupati Karawang, seluruh persoalan terkait sarana pendidikan dapat terselesaikan secara merata.
Menanggapi kebijakan Gubernur Jawa Barat terkait siswa bermasalah yang akan ditempatkan di barak militer, Bupati Aep menyatakan masih menunggu arahan resmi.
“Sampai saat ini belum ada turunan kebijakan dari Pak Gubernur. Kalau nanti sudah ada, kita siap jalankan. Tapi sebenarnya Satgas Pelajar juga sudah lama kami bentuk dan aktif,” ungkapnya.
Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, Bupati Aep juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya di tengah kemajuan teknologi. Ia menyambut positif penggunaan pakaian adat oleh pelajar dan ASN sebagai bentuk pelestarian warisan budaya bangsa.
Baca Juga:Pemkab Bekasi Desak Perumahan Astom Residence Lakukan Pembongkaran Sendiri Reruntuhan Bangunan di Saluran  Milad PKS ke-23 : Konsolidasi Nasional dan Bimtek Nasional, Pererat Soliditas & Tingkatkan Kapasitas
“Meskipun kita hidup di era digital, adat istiadat tidak boleh dilupakan,” ucapnya.
Ia menambahkan, pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan identitas budaya.
“Kami ingin pendidikan di Karawang tidak hanya kuat secara ilmu, tapi juga berakar pada nilai-nilai budaya dan kebangsaan,” pungkas Aep.(Aufa)