KARAWANG, KBEonline.id – Produk lokal ekonomi kreatif (ekraf) asal Karawang, Karasi 19, menunjukkan kiprah yang membanggakan di tengah gempuran pandemi dan tantangan pemasaran. Didirikan oleh Supriadi, Karasi 19 berhasil menghadirkan produk-produk ramah lingkungan yang kini telah digunakan oleh sejumlah tokoh publik.
“Karasi ini saya dirikan saat pandemi COVID-19, tepat ketika usaha elektronik saya yang sudah berjalan sejak 2005 berhenti. Tapi saya tidak mau berhenti. Saya ingin tetap menciptakan lapangan kerja di Karawang, meskipun kecil,” ujar Supriadi, pemilik Karasi 19 saat ditemui di lokasi produksi.
Berbasis pemanfaatan bahan sisa produksi pabrik, Karasi 19 menyulap bahan-bahan yang semula tidak terpakai menjadi aneka produk kreatif dan bermanfaat. Mulai dari tas, kasur, hingga topi koboi, kini Karasi 19 memiliki lebih dari 20 varian produk, dengan inovasi produk baru yang dirilis setiap tiga bulan sekali.
Baca Juga:Satpol PP Karawang Gagalkan Aksi Komplotan Copet yang Menyamar Jadi Pengantar Calon Jama'ah HajiPemkab Bekasi Desak Perumahan Astom Residence Lakukan Pembongkaran Sendiri Reruntuhan Bangunan di Saluran
Tak hanya mengutamakan kreativitas, Supriadi juga memastikan bahwa produk-produk Karasi 19 memiliki kualitas tinggi.
“Kami gunakan bahan anti robek dan anti api, ada garansi satu tahun. Produk kami ramah lingkungan dan bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen,” ungkapnya.
Dalam hal pemasaran, Karasi 19 masih mengandalkan metode offline secara door to door di wilayah Karawang. Selain itu, mereka rutin mengikuti berbagai pameran yang diselenggarakan oleh dinas terkait, serta menjual langsung melalui galeri ekraf Disparbud Karawang.
“Saat ini, omset kami bisa mencapai 100 hingga 150 juta per bulan, dengan penjualan mencapai sekitar 3.000 pcs. Yang penting kami tetap semangat, meski kendala utama masih di pemasaran,” tambah Supriadi.
Produk-produk Karasi 19 juga telah dikenal di kalangan pejabat daerah, Atalia Praratya dan juga sejumlah pejabat di kabupaten Karawang diketahui pernah menggunakan tas buatan Karasi 19. Dukungan juga datang dari Disperindag Jawa Barat yang telah mengunjungi langsung lokasi produksi.
Supriadi berharap ke depan Karasi 19 bisa menjalin kerja sama dengan lebih banyak pabrik di Karawang agar bahan baku sisa bisa dimanfaatkan secara maksimal.
“Kami ingin terus berkembang, dan yang paling penting adalah bisa terus membuka lapangan kerja untuk warga Karawang yang mau bekerja dan punya semangat tinggi,” pungkasnya.