KBEonline.id – Wakil Bupati Bekasi, dr. Asep Surya Atmaja, mendorong Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bekasi untuk berperan aktif dalam membuka lapangan kerja bagi warga lokal.
Seruan ini disampaikan saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) ke-3 HIPMI Kabupaten Bekasi di Hotel Sahid Jaya Lippo Cikarang Selatan, Rabu (25/6/2025).
Menurut Asep, potensi HIPMI sangat besar karena anggotanya berasal dari kalangan pengusaha muda yang inovatif dan dinamis.
Baca Juga:Mantap, Hankook Perkuat Dominasinya di Ajang Jakarta E-Prix 2025Lapas Karawang Razia Kamar Napi Cari Ponsel, Putus Perdagangan Narkoba dalam Sel
Ia menilai, jika setiap anggota HIPMI mampu merekrut 20 hingga 30 pekerja, maka dampaknya akan signifikan terhadap penurunan angka pengangguran.
“Di Kabupaten Bekasi ada sekitar 7.868 perusahaan. Jika satu anggota HIPMI bisa menciptakan lapangan kerja untuk 20–30 orang, maka di satu kecamatan bisa ada 100 orang terserap. Ini kontribusi yang besar,” ungkap Asep kepada Cikarang Ekspres.
Ia menambahkan, peluang kerja bisa dimulai dari kebutuhan sederhana, seperti pengadaan alat tulis kantor, seragam kerja, hingga produk UMKM yang bisa melibatkan pelaku usaha lokal.
Selain mengurangi pengangguran, hal ini juga berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Misalnya di Desa A ada warga yang belum bekerja, maka HIPMI di wilayah itu bisa ikut merekrut mereka. Pengangguran turun, beban pemerintah berkurang. Ini kontribusi nyata. PAD meningkat, dan anggaran bisa dialihkan ke program kesejahteraan,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Ketua HIPMI Kabupaten Bekasi, Alvin Ramsan, menegaskan kesiapan organisasinya menjadi mitra strategis pemerintah daerah.
Menurut Alvin, kolaborasi HIPMI dengan pemerintah tidak hanya menyasar aspek bisnis, tapi juga sosial dan pemberdayaan UMKM.
Baca Juga:Lapas Karawang Razia Kamar Napi Cari Ponsel, Putus Perdagangan Narkoba dalam SelLa Palma Grande Makin Berkelit, Estate Management Ngaku Hanya Mengelola Area
“Fokus kami di periode ketiga ini adalah menciptakan pengusaha muda yang aktif dan menjadi jembatan agar UMKM lokal bisa bersaing di dunia industri,” ujar Alvin.
Ia juga mendorong Pemkab Bekasi untuk menghadirkan regulasi yang berpihak pada penguatan UMKM. Hal ini penting untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang mandiri dan inklusif.
“Dengan regulasi yang tepat, UMKM bisa lebih kompetitif, kemandirian ekonomi tercapai, dan lapangan kerja semakin terbuka lebar bagi warga Bekasi,” tandasnya. (Iky)