7 Kebiasaan Anak Hebat yang Wajib Ditanamkan Sejak MPLS 2025, Simak Penjelasannya!

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Tujuh kebiasaan ini menjadi jantung dari seluruh rangkaian kegiatan MPLS, tidak hanya untuk siswa SD, SMP, SMA hingga SMK, tapi juga menjadi referensi kuat bagi sekolah dalam membentuk lingkungan belajar yang ramah, sehat, dan berkarakter.
0 Komentar

KBEonline.id – Hari-hari pertama masuk sekolah seringkali diwarnai dengan senyum gugup, mata berbinar, dan rasa penasaran yang tak tertahan. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjadi babak awal yang membentuk kesan mendalam bagi peserta didik baru.

Namun tahun ini, ada hal berbeda yang langsung terasa sejak hari pertama MPLS 2025 dimulai. Di balik sambutan kakak OSIS yang hangat dan kegiatan seru di lapangan, terselip materi penting yang jadi fondasi pembentukan karakter yakni Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.

Materi ini bukan sekadar formalitas dalam silabus MPLS Ramah 2025. Ia menjadi pembuka, dasar, sekaligus pengingat bahwa pendidikan karakter tak bisa dipisahkan dari dunia pendidikan.

Baca Juga:Do & Don’t Saat MPLS 2025 di SMAN 5 Karawang, Biar Kamu Makin Siap Jadi Siswa Baru!Proyek Drainase Rp 2 M di Jalan Niaga Coreng Muka Pemkab, Dinilai Tak Profesional, Asal dan Rawan Pemborosan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah menempatkan tujuh kebiasaan ini sebagai pondasi pembiasaan perilaku positif yang perlu dibangun sejak dini di lingkungan sekolah.

Tujuh kebiasaan ini menjadi jantung dari seluruh rangkaian kegiatan MPLS, tidak hanya untuk siswa SD, SMP, SMA hingga SMK, tapi juga menjadi referensi kuat bagi sekolah dalam membentuk lingkungan belajar yang ramah, sehat, dan berkarakter. Pesannya sederhana, namun maknanya dalam yakni anak-anak hebat lahir dari kebiasaan baik yang dilakukan setiap hari.

Kebiasaan pertama yang diperkenalkan adalah Bangun Pagi. Meski terdengar klise, nyatanya ini menjadi awal dari kedisiplinan. Dengan bangun lebih awal, anak-anak belajar mengatur waktu, memulai hari dengan lebih siap, dan menghargai setiap detik yang dimiliki. Lebih dari itu, kebiasaan bangun pagi juga erat kaitannya dengan keseimbangan mental dan kebugaran fisik.

Setelah bangun pagi, kebiasaan kedua yang ditanamkan adalah Beribadah. Nilai ini diajarkan lintas agama dan kepercayaan, sebagai bentuk refleksi spiritual yang membentuk karakter, memperkuat nilai moral, serta menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab sebagai manusia.

Bagi peserta didik, beribadah bukan hanya tentang menjalankan ajaran agama, tapi juga tentang menguatkan empati dan kepedulian sosial.

Kebiasaan ketiga adalah Berolahraga. Dalam MPLS Ramah 2025, kegiatan fisik bukan lagi sekadar peregangan di pagi hari. Ia menjadi sarana pembentukan ketahanan fisik dan mental, serta ajang membangun semangat sportivitas.

0 Komentar