Ini Dia Peuyeum Bendul, Si Manis Fermentasi Khas Purwakarta yang Melegenda!

Peuyeum Bendul, Si Manis Fermentasi Khas Purwakarta yang Melegenda
Lebih dari sekadar camilan, Peuyeum Bendul adalah cerita tentang warga desa yang menjaga resep warisan, tentang jalanan yang selalu ramai pengunjung, dan tentang rasa yang terus hidup meski zaman berubah. 
0 Komentar

KBEonline.id – Setiap kota punya cerita rasa yang tak bisa dipisahkan dari identitas warganya. Di Purwakarta, ada satu camilan yang tak hanya melekat di lidah, tapi juga di kenangan para pelintas jalan dan perantau yang rindu kampung halaman, apalagi kalo bukan Peuyeum Bendul. Nama yang mungkin terdengar sederhana, tapi menyimpan sejarah panjang dan cita rasa yang khas.

Kalau kamu pernah melintasi jalur utama antara Bandung dan Purwakarta, kemungkinan besar pernah melihat deretan peuyeum tergantung rapi di depan warung-warung pinggir jalan. Nah, di situlah titik mula kamu akan bertemu dengan yang namanya Peuyeum Bendul.

Lokasinya memang strategis, tepat di persimpangan Jalan Raya Bandung-Purwakarta dan Jalan Raya Sadang. Tapi bukan cuma lokasi yang bikin peuyeum ini ikonik, cara penyajiannya pun punya gaya sendiri.

Baca Juga:BREAKING NEWS: Kereta Argo Bromo Anjlok di Pegaden Subang, 5 Gerbong TerlemparSiap- siap, 4 Pebalap Muda Didikan Astra Honda Geber Lintasan Balap IATC Malaysia

Peuyeum yang digantung seperti hiasan jalanan ini bukan gimmick belaka. Ini tradisi. Cara lama yang masih dijaga hingga sekarang. Tiap ruas bambu atau tali yang dipakai untuk menggantung peuyeum punya nilai estetika dan memori tersendiri.

Penjualnya pun rata-rata warga sekitar yang mewarisi cara berjualan dari generasi sebelumnya. Begitu kamu lewat dan mencium aroma khas fermentasi singkong, biasanya susah untuk tidak berhenti.

Rasanya pun punya karakter kuat. Manis, sedikit asam, dan segar itu kombinasi yang bikin Peuyeum Bendul beda dari tape singkong pada umumnya. Teksturnya empuk banget, nggak berserat, dan gampang dikunyah. Ini karena bahan bakunya benar-benar dipilih dari singkong yang berkualitas. Fermentasinya dilakukan dengan sabar, menggunakan ragi dan cara tradisional yang sudah dipakai turun-temurun.

Bicara soal sejarah, Peuyeum Bendul bukan camilan baru. Konon, makanan ini sudah eksis sejak tahun 1940-an. Awalnya dibuat oleh Pak Murdi, seorang warga Desa Bendul di Kecamatan Sukatani, Purwakarta. Waktu itu, ia hanya berniat membuat tape untuk konsumsi sendiri. Tapi siapa sangka, dari satu dapur kecil itu, lahir kuliner khas yang kini jadi oleh-oleh wajib setiap kali mampir ke Purwakarta.

Nama “Bendul” sendiri merujuk pada lokasi asal mula peuyeum ini diproduksi dan dijual. Karena berada di jalur lintas yang ramai, banyak orang luar kota yang singgah dan mengenal tape ini lewat cara berjualannya yang unik. Lama kelamaan, permintaan meningkat dan warga sekitar pun mulai ikut memproduksi. Jadilah Desa Bendul sebagai sentra peuyeum legendaris.

0 Komentar