Mengunjungi Lagi Kampung Cilempung Karawang, Dulu Dicap Kampung Begal Berubah Jadi Kampung Batik

Ist
Desa Pasirjaya di Kecamatan Cilamaya Kulon, selain idenytik dengan Pantai WIsata Tanjungbaru, juga identik dengan stigma kampung begalnya yang sadis di Dusun Cilempung. Namun, tak banyak orang yang tahu Jika desa di ujung utara Karawang itu, menyimpan budaya religius yang sangat tinggi.
0 Komentar

KARAWANG- Desa Pasirjaya di Kecamatan Cilamaya Kulon, selain idenytik dengan Pantai WIsata Tanjungbaru, juga identik dengan stigma kampung begalnya yang sadis di Dusun Cilempung. Namun, tak banyak orang yang tahu Jika desa di ujung utara Karawang itu, menyimpan budaya religius yang sangat tinggi.

Stigma miring masyarakat Karawang dari Desa Pasirjaya, sudah melekat selama puluhan tahun. Tak sedikit orang awam bilang, kampung begal itu, terlalu mengerikan untuk dikunjungi. Namun nyatanya, hasil penelusuran KBE di Desa Pasirjaya, 180 derajat berbeda dari apa yang orang kebanyakan pikir dari desa legendaris itu.

Selain Cilempung dan Tanjung Baru yang fenomenal di Desa Pasirjaya, juga ada Kampung Ceah. Di mana mayoritas keseharian masyarakatnya menjunjung tinggi aturan keagamaan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Kampung Ceah di Desa Pasirjaya masih sangat asri. Meski modernisasi sudah masuk ke kehidupan warganya. Namun, suasana khas pedesaan pesisir Karawang masih terasa kental. Setiap sore menjelang malam, ibu-ibu mengenakan busana muslim, berbondong-bondong datang ke majlis tak’lim yang sangat menjamur di sana. Sementara, ba’da salat Isya menjelang malam giliran bapak-bapak dengan peci dan sarung, menggelar kajian di belasan majlis yang tersebsar di Dusun Ceah.

Baca Juga:Presiden Prabowo Serius Bangun Pengolahan Sampah Jadi Tenaga Listrik di Bekasi, KLH Kunjungi TPA BurangkengDedi Mulyadi Perintahkan ASN Donasi Rp 1 Ribu Per Hari Usai Heboh Warga Bekasi Ramai-ramai TF ke Kas Daerah

“Banyak orang melihat Desa Pasirjaya sebelah mata. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya ada di desa ini,” ungkap pemuka agama Dusun Ceah, Haji Ismail dalam suatu kesempatan wawancara dengan KBE beberapa tahun lalu.

Ia juga menceritakan, jauh sebelum para pendatang datang ke Desa Pasirjaya. Dusun Ceah jauh lebih terkenal dari pada Dusun Cilempung.

“Dulu, Desa Pasirjaya disegani karena kesantrian masyarakatnya, terutama di Dusun Ceah ini,” tegasnya.

Ismail menjelaskan, stigma negatif yang ditudingkan pada tanah kelahiranya terjadi, akibat ulah segelintir oknum penjahat, yang membawa virus buruk bagi anak-anak muda di Desa Pasirjaya.

“Pribuminya baik-baik, masih menjunjung tinggi amanat leluhur. Yaitu jadi santri yang taat dan alim,” katanya.

Untuk memperbaiki semua citra buruk itu, lanjut Ismail, ia bersama pemuka agama di Dusun Ceah berkomitmen, untuk menggalakan kegiatan agama. Serta mengajak generasi muda, untuk ikut andil dalam setiap pengajian di majelis taklim yang ada di Dusun Ceah ini.

0 Komentar