Jakmania Diperbolehkan Datang Asalkan Jadi?, Begini Penjelasan Petinggi I League tentang Suporter dan Penonton

Jakmania Diperbolehkan Datang Asalkan Jadi?, Begini Penjelasan Petinggi I League tentang Suporter dan Penonton
Jakmania Diperbolehkan Datang Asalkan Jadi?, Begini Penjelasan Petinggi I League tentang Suporter dan Penonton
0 Komentar

KBEOnline.id, Jakarta – Dalam dunia sepak bola, istilah suporter dan penonton sering kali dianggap sama. Padahal, keduanya memiliki arti dan konsekuensi yang sangat berbeda.‎‎

Suporter adalah pendukung aktif yang datang ke stadion dengan memakai atribut klub seperti jersey, syal, atau bendera, serta turut menyanyikan yel-yel dukungan.‎‎

Sedangkan penonton adalah pendukung pasif yang hadir menonton pertandingan tanpa atribut klub dan tanpa ikut bersorak di tribun.‎‎Perbedaan ini kembali jadi sorotan setelah muncul kabar bahwa sebagian The Jakmania, pendukung setia Persija Jakarta, berencana hadir di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya untuk bersilaturahmi dengan Bonek, pendukung Persebaya, pada Sabtu (18/10/2025) pukul 19.00 WIB.‎‎

Baca Juga:Manfaat Konsumsi Pisang Setiap Hari, Buah Murah dengan Segudang Khasiat untuk TubuhBuka 24 Jam, Kia GameStation Jadi Surganya Para Gamer di Perumnas Karawang

Meski niatnya baik, operator kompetisi I League menegaskan bahwa larangan suporter tamu bertandang ke stadion lawan masih berlaku dengan ketat.‎Namun, bukan berarti semua pendukung dilarang datang. Ada batas jelas antara datang sebagai suporter dan datang sebagai penonton.‎‎

Menanggapi hal tersebut, Fans Engagement I League, Budiman Dalimunthe, memberikan penjelasan terbuka kepada publik. Menurutnya, pendukung Persija tetap boleh datang ke GBT asalkan datang sebagai penonton, bukan sebagai suporter.‎‎

“Kalau penonton tidak menggunakan atribut, tidak menyanyikan yel-yel, datang hanya untuk menonton pertandingan, saya kira sah-sah saja,” ujar Budiman Dalimunthe dalam konferensi pers Media Cup 2025 di GBK Arena, Jakarta, Rabu (15/10) sore WIB.‎‎‎‎

Namun, Budiman mengingatkan bahwa kehadiran dengan atribut klub seperti jersey, bendera, atau chant dukungan tetap tidak diperbolehkan.‎Hal tersebut bahkan bisa termasuk pelanggaran pasal 55 dalam regulasi yang berlaku.

‎‎“Kalau datang dengan atribut, dengan yel-yel, dan segala macam, itu di Undang-Undang masuk pasal 55. Tidak diperbolehkan juga di regulasi. Harus bisa dipilah, mana suporter, mana penonton atau fans,” tegasnya.

‎‎‎‎Budiman menegaskan, aturan ini diterapkan demi keamanan dan ketertiban pertandingan, khususnya untuk mencegah potensi bentrokan antarpendukung saat laga-laga besar.‎Selain itu, setiap komunitas suporter juga sudah memiliki jalur komunikasi resmi untuk menyampaikan imbauan dan informasi kepada para anggotanya.‎‎Ia menambahkan, bagi penggemar Persija yang berdomisili di Surabaya, masih diperbolehkan menonton langsung, asalkan datang tanpa atribut dan tidak bersorak di tribun.‎‎

0 Komentar