Alasan pengunduran dirinya bukan semata karena kekalahan. Miguel menegaskan keputusan itu dilandasi pertimbangan pribadi dan keluarga. Ia harus kembali ke Spanyol untuk memulai fase baru dalam hidupnya dan menepati janji kepada keluarga, yang menurutnya adalah hal terpenting dalam hidup.
“Saya tidak akan lagi melatih tim profesional, klub, atau tim nasional. Perjalanan saya di futsal tingkat atas telah berakhir,” tegasnya.
Ke depan, Miguel memilih menyalurkan seluruh pengetahuan dan pengalamannya untuk dunia pendidikan dan pembinaan usia muda. Ia akan bekerja sama dengan klub amatir Albolote FS di kampung halamannya, dengan satu tujuan sederhana: membantu siapa pun yang membutuhkan dukungan.
Baca Juga:Ade Kunang dan HM Kunang Terima Uang Ijon Proyek dari SRJ Rp 9,5 MiliarPenampakan Bupati Ade Kunang dan Ayahnya Lurah Kunang Jadi Tersangka dan Berbaju Tahanan KPK
Dalam pesannya, Miguel juga mengenang momen ketika ia dipanggil dua tahun lalu untuk membantu Timnas Thailand di masa sulit. Meski saat itu sudah pensiun dari futsal level tinggi, ia tak ragu kembali ke Thailand, negara yang sejak kunjungan singkatnya pada 2016 sudah ia anggap sebagai rumah kedua.
Ia mengakui dua tahun terakhir adalah periode yang luar biasa, namun penuh pengorbanan besar karena harus jauh dari keluarga. Meski begitu, ia menjalani semuanya dengan tekad, cinta, dan kebahagiaan, didorong oleh dukungan luar biasa dari para pemain, staf, dan penggemar futsal Thailand. Targetnya sederhana namun ambisius: membawa Thailand menembus 10 besar dunia dan tampil di final Piala Asia.
Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada Asosiasi Sepak Bola Thailand, para petinggi federasi, serta rekan-rekan yang selama ini mendukung dan mempercayainya. Miguel menegaskan bahwa keputusannya sudah final dan tidak bisa diubah.
Pesan paling menyentuh ia sampaikan kepada para penggemar dan pemain. Ia mengaku akan selalu menyimpan Thailand di dalam hatinya, merasa seperti warga Thailand yang tinggal di Spanyol. Kepada para pemain dan staf, ia menyebut mereka bukan sekadar tim, melainkan keluarga yang tak akan pernah ia lupakan.
