Armada Laksamana Cheng Ho Terkena Badai di Perairan Karawang, dalam Rombongan Ada Syekh Quro dan Istrinya

Armada Laksamana Cheng Ho Terkena Badai di Perairan Karawang
Armada Laksamana Cheng Ho Terkena Badai di Perairan Karawang
0 Komentar

KBEONLINE.ID- Armada Laksamana Cheng Ho terkena badai di perairan Karawang. Dalam rombongannya, Laksamana Cheng Ho membawa serta seorang ulama dari Campa bernama Syekh Hasanudin Bin Syekh Yusuf Sidiq atau Syekh Quro.

Syekh Quro turut dalam rombongan Cheng Ho bersama sang istri, yang namanya tak tercatat dalam naskah, serta sang anak, Tan Go Wat atau Syekh Bentong. Jejak kedua tokoh itu ataua maqomnya sampai saat ini ada di Pulobata Karawang.

Setelah terkena badai, rombongan Cheng Ho berlabuh di Cirebon. Dan Cirebon diyakini sebagai salah satu dari sembilan titik persinggahan Laksamana Cheng Ho dari Cina. Peninggalannya bertahan hingga kini, salah satunya berupa produk budaya.

Baca Juga:2024 Kemendes-DNN Jalin Kerjasama: yang Dibutuhkan Informasi Dana Desa sampai ke Masyarakat DesaKarawang Target Satu Kecamatan Satu BKB HIU,  Percepat Penurunan Stunting dengan Perbaikan Pola Asuh Anak

Filolog Rafan Hasyim menyebut, keyakinan Cheng Ho pernah singgah di Cirebon muncul setelah dirinya mengulik naskah Purwaka Caruban Nagari yang ditulis Pangeran Arya Cerbon pada 1720. Cheng Ho dipercaya pernah singgah selama tujuh hari tujuh malam di Pelabuhan Cirebon pada 1415.

“Dari naskah itu diketahui, daerah di Kabupaten Cirebon yang kini dinamakan Celancang adalah lokasi awal berlabuhnya armada Cheng Ho.

Celancang dulunya masih berupa lautan dan sebagai tempat kapal ditambatkan. Pelabuhannya ada di sana yang disebut Muarajati,” bebernya.

Pada masa itu, lanjutnya, Cirebon dalam kekuasaan Keratuan Singapura yang merupakan fasal dari Kerajaan Galuh di Ciamis.

Wilayah Keratuan Singapura sendiri, bila mengacu pada hukum kewilayahan administratif saat ini, meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, termasuk Kabupaten Indramayu.

Keratuan Singapura ketika itu diperintah Ki Gedeng Tapa. Kedatangan Cheng Ho bersama 23.000 armada kapalnya disambut Ki Gedeng Tapa.

“Cheng Ho ketika itu dalam pelayaran niaga. Tujuannya ke Kerajaan Majapahit di Semarang, Jawa Tengah,” jelas Rafan yang akrab disapa Ofan ini.

Baca Juga:Panwaslu Rengasdengklok Siap Mengawasi Logistik Pemilu, Pastikan Transparan dan AkuntableMulai Besok, Bawaslu akan Plototi Para Peserta Pemilu 2024 yang Melakukan Kampanye

Di tengah pelayarannya saat tiba di perairan Karawang, armada kapal Cheng Ho terkena badai.

Dia pun memutuskan singgah di Pelabuhan Muarajati untuk memperbaiki kapalnya yang rusak.

0 Komentar