Benarkah Faktor Konsumsi Gula Berlebihan Pada Anak, Bisa Terkena Gangguan Mental Yang Disebut Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)

Benarkah Faktor Konsumsi Gula Berlebihan Pada Anak, Bisa Terkena Gangguan Mental Yang Disebut Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
0 Komentar

Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko anak terkena ADHD, Ada pula yang menganggap bahwa gangguan perilaku hiperaktif pada anak disebabkan oleh sugar rush atau konsumsi gula berlebihan.

Namun, hal ini belum terbukti benar, Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti. Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko anak terkena ADHD, antara lain faktor genetik dan lingkungan.

ADHD juga diduga berkaitan dengan gangguan pada pola aliran listrik otak atau gelombang otak.

Baca Juga:Politikus Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono Telah Berpulang Berikut Profil dan Perjalanan KariernyaPerjuangan Demi Mencari Uang, Film “Gampang Cuan” Kisah Kehidupan Kita Untuk Kaya Raya, Berikut Daftar Pemain Serta Sinopsis dan Link Tontonnya

ADHD atau attention deficit hyperactivity disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian, serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif, Kondisi ini dapat berdampak pada prestasi anak di sekolah.

ADHD umumnya muncul pada anak usia di bawah 12 tahun. Namun, pada banyak kasus, gejala ADHD sudah dapat terlihat sejak anak berusia 3 tahun. ADHD yang terjadi pada anak-anak dapat terbawa hingga dewasa.

Gejala utama ADHD adalah sulit memusatkan perhatian, serta berperilaku impulsif dan hiperaktif. Penderita ADHD umumnya tidak bisa diam dan mudah lupa akan hal yang ia lakukan. Orang yang menderita ADHD juga bisa mengalami kesulitan belajar, misalnya susah membaca atau menulis.

ADHD terbagi menjadi 3 subtipe, yaitu:

Dominan hiperaktif-impulsif. Tipe ini biasanya muncul dengan masalah hiperaktivitas bersamaan dengan perilaku impulsif.

Dominan inatentif. Tipe ini memiliki ciri sulit untuk menaruh perhatian penuh pada satu hal dalam satu waktu. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung tidak bisa memperhatikan dengan baik.

Kombinasi hiperaktif-impulsif dan inatentif. Jenis ini menunjukkan ciri hiperaktif, impulsif, dan tidak dapat memperhatikan dengan baik.

ADHD tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi penanganan yang diberikan dapat meredakan gejala dan membantu penderita untuk menjalani hidup dengan normal.

Baca Juga:Cuaca panas Terik, Timun Bisa Dapat menjadi Solusi Untuk Menambah Hidrasi atau Asupan Cairan Tubuh KitaKetahuilah Vitamin A Di Minum Sesuai kebutuhan Usia Serta Berdasarkan Dosis Yang Diperlukan, Aturan Konsumsi yang Perlu Diperhatikan

Penanganan ADHD bisa dengan obat-obatan atau psikoterapi. Perlu diketahui bahwa orang tua, keluarga, pengasuh, dan guru di sekolah juga membutuhkan bimbingan untuk menghadapi anak dengan ADHD.

Kemunculan ADHD pada anak memang tidak dapat dicegah. Namun, ibu hamil dapat mengurangi risiko terjadinya ADHD pada anak dengan menjauhi rokok, minuman beralkohol, dan NAPZA, terutama pada masa kehamilan. Selain itu, jauhkan anak dari asap rokok dan paparan zat beracun.

0 Komentar