Bukan Kokang Senjata, Tapi Keliling Angkut Buku Bacaan

Bukan Kokang Senjata, Tapi Keliling Angkut Buku Bacaan
0 Komentar

Sertu Tarmuji, Tentara Sahabat Anak-Anak

Tak semua tentara harus bertempur fisik dengan musuh sambil mengokang senjata. Apalagi di tengah zaman yang kian sibuk dengan persaingan teknologi dengan ilmu pengetahuan. Ada juga tentara yang bertempur melawan ancaman kebodohan, dia tiap hari mengokang buku-buku bacaan. Dia adalah Sertu Tarmuji.

ARIE FIRMANSYAH, Karawang

SERTU Tarmuji tercatat sebagai Babinsa Koramil 0401 Kodim 0604 Karawang. Dia setiap harinya memiliki rutinitas tambahan. Yaitu berkeliling kampung menjajakan buku bacaan. Aktivitas ini sudah dia lakukan setidaknya selama dua bulan ke belakan sejak aktivitas belajar-mengajar anak sekolah dilakukan di rumah. Untuk mengangkut buku, Tarmuji membuat lemari khusus. Lemari itu dipasang di motor dinasnya. Ia merelakan tunjangan selama dua bulan untuk membuat lemari itu.  “Saat membuat lemari buku ini, anak saya menyangka saya mau jualan kerupuk,” ujar Tarmuji kepada wartawan, kemarin (2/7).  Pria kelahiran Pemalang, 49 tahun lalu itu mengaku terinspirasi oleh pedagang bakso keliling yang mengangkut dagangannya menggunakan motor. Ia pun mendapat ide untuk membuat lemari buku yang bisa dipasang di belakang motornya.  “Ide membuat lemari buku itu muncul setelah melihat tukang bakso yang jualan menggunakan motor,” jelas Tarmuji.  Pria yang sudah 20 tahun bertugas di Karawang itu mengaku prihatin dengan keadaan anak-anak kecil saat pandemi corona. Semenjak tidak ada aktivitas belajar di sekolah, kata Tarmuji, banyak bocah bermain tak jelas.  “Saat tidak sekolah, saya lihat banyak anak kecil main tak jelas. Kebanyakan main hp. Yang tidak punya hp lihatin temennya. Saya lalu merasa prihatin,” ujar ayah dua anak ini.  Setelah melihat keadaan anak- anak di wilayah tugasnya, Tarmuji ingin anak-anak tersebut bisa aktif belajar kembali. Ia lantas berinisiatif mengedarkan buku dan mengajak anak-anak kampung menggambar.  “Yang penting mereka aktif kembali dan bisa dekat dengan buku. Selain membaca, kita juga ajak anak-anak menggambar dan mewarnai,” tuturnya.  Meski dikerumuni banyak bocah, Tarmuji tetap berhati-hati. Ia menerapkan protokol kesehatan saat singgah di kerumunan anak-anak. Pantauan detikcom, Tarmuji kerap menyemprotkan cairan disinfektan dan membawa masker.  “Perpustakaan keliling ini akhirnya direstui komandan. Asal poptokol kesehatan dijalankan dengan benar,” jelasnya.  Saat ini, Tarmuji sudah punya sejumlah penggemar. Kedatangannya kerap ditunggu ibu-ibu di wilayah Desa Majalaya. “Sekarang saya banyak dicarter. Sering ditanyain. Pak kapan kesini?,” pungkasnya. (*)

0 Komentar