DINAS PERTANIAN CURIGA ADA MAFIA PUPUK SUBSIDI

0 Komentar

“Itu Urusan Distributor dan Pupuk Kujang….”

KARAWANG– Dinas Pertanian Karawang ngaku tak tahu-menahu soal tudingan adanya dugaan korupsi pupuk subsidi yang dilayang serikat petani. Sebaliknya, Kadistan, Hanafi Chaniago mengatakan urusan distribusi menjadi tanggung jawab distributor dan PT Pupuk Kujang sebagai produsen. Hanafi menuturkan, tugas Dinas Pertanian dalam alur distribusi pupuk hanya sebatas pencatatan dan pelaporan untuk sinkronisasi data e-RDKK. Namun untuk urusan distribusi, seluruhnya diserahkan kepada distributor dan PT Pupuk Kujang selaku produsen pupuk. Pihaknya juga mengaku, tidak banyak tahu soal proses pendistribusian pupuk di lapangan.

“Soal temuan itu harus dibuktikan dulu keabsahan datanya seperti apa. Soal distribusi, dinas sama sekali tidak ikut mengawal. Itu urusan distributor dan Pupuk Kujang,” ungkapnya, kepada KBE, Senin, (5/10/2020) di ruang kerjanya.

Di tempat yang sama, Sekertaris Dinas Pertanian Karawang menegaskan, pihaknya sama sekali tak mengetahui soal pendistribusian pupuk subsidi di lapangan. Apa lagi, soal temuan aktivis Sepetak Pakisjaya, yang mengatakan ada selisih 527 ton. Dengan kerugian negara yang ditaksir sekitar Rp. 2,1 miliar itu.

Baca Juga:Infrastruktur Rusak dan Urea Langka, Peduli Apanya?Atlet MMA Harumkan Karawang

“Dinas mah tidak tahu apa-apa. Yang kita tau hanya berapa kebutuhan pupuk untuk petani di Karawang. Dan berapa kuota yang diberikan (Pemerintah Pusat,red) ke Karawang, itu saja,” timpalnya.

Sementara, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Pertanian Karawang, Entoh Hendra Permana, terang-terangan mengaku, ada sejumlah distributor nakal yang ia curigai main kotor di belakang.

Entoh mengungkapkan, pihaknya sudah berulang kali menegur distributor di Kecamatan Paksijaya. Bahkan, setiap kali diundang rapat. Ia selalu memiliki alasan untuk tidak hadir. Padahal, penjelasan dari distributor itu dibutuhkan oleh dinas. Untuk memecahkan masalah pupuk yang setiap tahun terjadi di kawasan Pantai Tanjungpakis itu.

“Kami sedang investigasi temuan ini. Kalau data antara tim verval dengan distributor mah sama. Tapi data kios dengan distributor ini yang belum sinkron. Apa jangan-jangan distributor di Pakisjaya itu bermain?,” tuturnya.
Ada sejumlah faktor yang membuat Entoh curiga. Secara letak geografis, kata dia, Kecamatan Pakisjaya itu berdampingan dengan Kabupaten Bekasi. Sehingga ia tak heran, jika di sana memungkinkan untuk adanya mafia pupuk yang bermain kotor.

0 Komentar