DPRD TOLAK PERBANYAK TPS PILKADES 177 DESA

DPRD TOLAK PERBANYAK TPS PILKADES 177 DESA
0 Komentar

KARAWANG- Rencana pelaksanaan Pilkades serentak 177 desa di Karawang dengan menerapkan protokol kesehatan menuai polemik. Pasalnya, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Karawang selaku penyelenggara berrencana untuk memperbanyak Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk mencegah terjadinya kerumunan warga. Namun di saat yang sama DPRD Karawang justru menolak rencana ini. Anggota Komisi A, DPRD Karawang, Asep Saepudin Zuhri misalnya mengaku tak setuju dengan konsep TPS yang diperbanyak lantaran dianggap sangat berisiko. Selain jumlah anggarannya yang akan membengkak, serta personel keamanannya yang perlu diperbanyak. Pemda Karawang juga diminta untuk memperhatikan resiko sosial di lingkungan masyarakat. Ketika harus menggunakan konsep TPS yang diperbanyak. “Sangat rawan, orang bisa mendeteksi jumlah dukungan dari wilayah TPS itu. Saya justru khawatir, ini akan memicu keributan baru, baik antara calon, pendukung, mau pun lainnya di lapangan,” ujarnya, Senin, (11/1/2021) kemarin. Karena itu, lanjut Saepudin, tim pilkades tingkat kabupaten diharapkan mengkaji ulang perihal rencana tersebut. Menurutnya, sebaiknya Pilkades tetap menggunakan satu TPS terpusat. Dengan skema pembagian portir per wilayah. Juga pengetatan protokol kesehatan saat pelaksanaan pemungutan suara. Masih kata Saepudin, pelaksanaan Pilkada dengan Pilkades dipastikan tak akan sama. Euforia masyarakatnya pun akan berbeda. Jika pun TPS dipecah. Kerumunan tetap tak akan bisa dihindarkan. Karena pada saat penghitungan, biasanya warga dan tim calon akan menonton sampai akhir. “Jangan samakan Pilkades dengan Pilkada. Saya kira, pengetatan protokol kesehatan harus ditingkatkan saja. Dari pada membuat jumlah TPS jadi lebih banyak,” tandasnya. “Kalau minta tambahan anggaran buat penambahan TPS itu, saya justru belum tau akan dari mana pos nya,” timpalnya. Di sisi lain, Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rachmat mengatakan, pelaksanaan Pilkades sebaiknya tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. Bagaimana pun, sebut Basuki, keselamatan warga harus jadi yang utama dalam pesta demokrasi tingkat desa ini.

“Muspika Cilamaya Wetan sudah sepakat, akan fokus dalam penerapan protokol kesehatan. Pokonya, jangan sampai ada klaster Pilkades,” tegasnya.

Basuki bilang, saat ini hampir semua kecamatan di Kabupaten Karawang ada kasus positif covid. Bahkan, di 12 desa Kecamatan Cilamaya Wetan. Seluruhnya ada kasus terkonfirmasi positif. Termasuk, 4 desa besar yang akan menggelar Pilkades tahun ini.

0 Komentar