Fokusdas: Guru Berperan dalam Era Society 5.0

Fokusdas: Guru Berperan dalam Era Society 5.0
SEMINAR : Fokusdas mengangkat tema "Transformasi Pendidikan Dimulai dari Guru, Pendidikan Berperan Penting dalam Menyongsong Era Society 5.0" di Bale Yudistira komplek Pemkab Purwakarta.
0 Komentar

Forum Komunikasi Sekolah Dasar Swasta (Fokusdas) Purwakarta menggelar Seminar Pendidikan Nasional yang dilaksanakan di Bale Yudistira komplek Pemkab Purwakarta.

Dalam seminar tersebut, Fokusdas mengangkat tema “Transformasi Pendidikan Dimulai dari Guru, Pendidikan Berperan Penting dalam Menyongsong Era Society 5.0”

Salah satu narasumber yang dihadirkan Fokusdas dalam seminar tersebut yaitu Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Muhammad Solehuddin, M.Pd., M.A.

Baca Juga:Uang Gratifikasi Pepen Diterima Kasie DatunKabupaten Bekasi Siap Jadi Tuan Rumah Peparda VI Jabar

Kegiatan yang digelar merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT Ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional 2022. Transformasi pendidikan berjalan dinamis. Ini dipengaruhi oleh Revolusi Industri yang juga membentuk kondisi masyarakat di suatu era atau Era Society. Adapun saat ini merupakan Revolusi Industri 4.0 dan mulai memasuki Era Society 5.0.

“Intinya bahwa Era Society 5.0 ini adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kesejahteraan manusia. Untuk itu pula, kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM)-nya. Termasuk dalam tranformasi pendidikan yang dimulai dari kesiapan guru,” ujar Rektor UPI Prof. Dr. H. Muhammad Solehuddin, M.Pd., M.A.

Solehuddin mengatakan, transformasi pendidikan tidak boleh kembali persis seperti aplikasi dan praksis pembelajaran selama ini, karena akan terpeleset ke pemeo “more of the same” atau terjebak pada cara-cara lama yang keliru.

“Transformasi kurikukum dan pembelajaran perlu dilakukan dari padat konten ke padat proses belajar,” ujarnya.

Lanjut Solehuddin, berlakunya Kurikulum Merdeka, kata dia, adalah sebuah bentuk transformasi dengan mengenalkan konten kurikulum yang esensial-tematis melalui project-based learning.

“Kurikulum Merdeka dimaksudkan agar pembelajaran akan berorientasi terhadap padat proses, dan para siswa/mahasiswa tidak semata-mata dianggap sebagai knowledge receiver tetapi juga knowledge creator,” ungkapnya.

Hadir sebagai narasumber kedua, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd. Dirinya menyampaikan program Lima Bunga Karakter Pendidikan Purwakarta Istimewa yang sudah di-Perda-kan melalui Peraturan Bupati No. 69 Tahun 2015 dan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2021.

Baca Juga:Pengurus Katar Desa Karang Baru DilantikSemarakkan ATC dan WSBK Mandalika, Komunitas Motor Nobar dan Rolling City

“Lima Bunga Karakter Pendidikan tersebut meliputi, 7 Poe Atikan, Tatanen di Bale Atikan, Sekolah Ramah Anak, Pendidikan Antikorupsi, dan Agama, Keagamaan, dengan Pendalaman Kitab. Kelimanya akan bermuara pada terbentuknya Profil Pelajar Pancasila,” ujar Purwanto.

0 Komentar