Ganjar ‘Diculik’ ke Rengasdengklok, Dideklarasikan Jadi Presiden di Rumah Peninggalan Bung Karno

Ganjar 'Diculik' ke Rengasdengklok
Ganjar 'Diculik' ke Rengasdengklok ke rumah peninggalan Bung Karno. Kali ini untuk dideklarasikan sebagai presiden.
0 Komentar

KBEONLINE.ID- Capres Ganjar ‘Diculik’ ke Rengasdengklok . Rumah berdinding papan dan beralas terakota itu nampak berdiri dengan kokohnya. Meski berusia 103 tahun dan tak semegah rumah lainnya, namun rumah itu memiliki aura tersendiri karena ia menjadi saksi bisu kemerdekaan Indonesia.

Yah, rumah itu adalah Rumah Sejarah Djiauw Kie Siong yang terletak di Dusun Kalijaya I Desa Rengasdengklok Utara Kecamatan Rengasdengklok, Karawang. Di rumah itulah pada 15 Agustus 1945 silam, Sukarni Kartodiwirjo dan para tokoh pemuda lainnya menculik Soekarno dan Hatta dan meminta keduanya segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Puluhan tahun berlalu, rumah yang kini dihuni Janto Djoewari ini tak pernah sepi. Pun dengan hari ini, Jumat (15/12/2023), rumah itu penuh sesak didatangi masyarakat. Dengan antusias, mereka menyambut kedatangan Capres 2024, Ganjar Pranowo.

Baca Juga:Komplotan Begal dengan Pancingan Wanita Open BO Diringkus Polisi, Pelaku Wanitanya LY Warga Cikampek BaratSangat Mengapresiasi Budaya Sunda,  Ganjar Diberi Wayang Golek Satria oleh Dalang Legendaris Karawang

“Selamat datang di Rengasdengklok, pak Ganjar. Dulu bung Karno diculik pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan. Hari ini, kami menculik bapak ke Rengasdengklok untuk mendeklarasikan bapak sebagai presiden 2024,” teriak para warga yang didominasi anak muda.

Ganjar yang didampingi istri begitu terpukau melihat kondisi rumah bersejarah itu. Sejumlah koleksi ia lihat, seperti foto-foto Bung Karno, Bung Hatta, kamar tidur serta kursi tempat Bung Karno dan Bung Hatta membahas proklamasi.

“Saya lagi di sekitar Karawang dan di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok. Sejarah bagaimana anak muda menculik Bung Karno dan Bung Hatta dan meminta untuk segera merdeka. Sebuah sikap patriotisme yang mesti kita tiru,” ucap Ganjar.

Di tempat itu lanjut Ganjar, bangsa ini belajar bahwa anak muda Indonesia memiliki semangat perjuangan dan kemandirian tinggi. Mereka berjuang untuk merdeka tanpa menunggu pemberian dari Jepang.

“Itu nilai yang kita dapatkan dari tempat ini, bahwa anak muda jangan hanya berharap untuk diberi. Anak muda bisa merebut dan melakukan sendiri dan kami tidak bisa didikte. Ini keren sekali,” tegasnya.

0 Komentar