Harga Barang Terus Turun Setiap Bulan, Masyarakat Semakin Hemat!

Harga Barang Terus Turun Setiap Bulan
Harga Barang Terus Turun Setiap Bulan
0 Komentar

Konsumen dihadapkan pada pilihan untuk mengurangi jumlah pembelian atau membeli barang yang sama dengan jumlah yang sama namun dengan harga yang lebih tinggi seiring dengan kenaikan harga. Jika seorang konsumen biasanya membeli daging ayam, namun kemudian beralih ke telur, mereka juga mengubah kebiasaan konsumsinya.

 

Inflasi untuk tahun 2022-2023 juga mencerminkan kenaikan biaya makanan dan energi. Tahun 2022 terjadi peningkatan tajam dalam inflasi menjadi 5,51%, sementara tahun 2023 terjadi penurunan menjadi 2,61%.

Kenaikan upah pekerja tidak dapat menangkal lonjakan inflasi. Pada tahun 2022, Upah Minimum Provinsi (UMP) meningkat sebesar 1,09%, namun tidak mengalami kenaikan pada tahun 2021. UMP akan naik rata-rata 7,5% pada tahun 2023.

Baca Juga:Apple Raup Untung Besar Lagi, Penjualan iPhone Meningkat Berkat Diskon Gila-Gilaan!Bahaya! Ternyata Bumble Rawan Dimanfaatkan Hacker Untuk Membuntuti Pengguna

Sebaliknya, sejumlah besar karyawan terkena dampak pengurangan tenaga kerja (PHK). Menurut informasi dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), sebanyak 32.064 karyawan dirumahkan antara Januari dan Juni 2024. Dengan 26.400 orang lebih banyak, jumlah tersebut naik 21,4% dari waktu yang sama tahun lalu.

Orang-orang yang mengalami PHK kehilangan pekerjaan dan uang mereka, namun mereka tetap harus makan.

Menurut mantan menteri keuangan Chatib Basri, individu akan terus membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya meskipun pendapatan mereka menurun. Proporsi konsumsi makanan dalam total pengeluaran akan meningkat jika pendapatan menurun namun konsumsi makanan tetap sama.

“Hukum Engel menyatakan bahwa bagian seseorang dari total pengeluaran yang berkaitan dengan asupan makanan akan meningkat seiring dengan menurunnya pendapatan. Karena itu, kenaikan persentase pengeluaran untuk makanan secara keseluruhan menunjukkan penurunan daya beli.”  lanjut Chatib.

Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran harian masyarakat bukanlah satu-satunya hal yang terpengaruh oleh tekanan ekonomi, kebiasaan konsumsi juga mengalami perubahan besar. Masyarakat cenderung membelanjakan lebih sedikit untuk barang dan jasa non-makanan dan lebih banyak membelanjakan uangnya untuk kebutuhan dasar seperti makanan karena daya beli mereka menurun. 

Hal ini menunjukkan penurunan kualitas hidup dan kendala dalam memenuhi kebutuhan lainnya, seperti rekreasi, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Selain itu, perubahan dalam kebiasaan konsumsi dan penurunan kapasitas pembelian dapat memiliki efek jangka panjang pada ekspansi ekonomi nasional.

0 Komentar