KBEONLINE.ID– Ratusan warga Palestina yang terdampar di Jalur Gaza mengalami kelaparan, badan-badan kemanusiaan telah mengeluarkan peringatan mendesak.
Lebih dari 500.000 warga Palestina di Gaza Utara menghadapi kelaparan karena persediaan makanan telah habis dalam waktu kurang dari sebulan, menurut cabang Palestina dari badan amal internasional ActionAid, yang dilaporkan oleh CBS News.
Menurut pernyataan OCHA, “Tidak ada makanan atau air minum dalam kemasan yang dikirim ke Gaza selama seminggu.”
Baca Juga:Kebiasaan yang Terlihat Sepele Ternyata Bisa Merusak Tulang, Umumnya Dialami Oleh Kaum Muda: Kira-Kira Apa Saja? Simak Penjelasannya!Jenis-Jenis Makanan Ini Sebaiknya Dihindari di Malam Hari: Bahaya Jika Dikonsumsi Sebelum Tidur, Simak Faktanya!
Menurut OCHA, 70% anak-anak di Jalur Gaza mengalami berbagai masalah kesehatan sebelum serangan Israel ke Palestina, termasuk kekebalan tubuh yang lebih lemah, anemia, dan kekurangan gizi. Pemantau Hak Asasi Manusia, Euro-Med melaporkan bahwa sebagai akibat dari meningkatnya kebrutalan Israel, lebih dari 90% anak-anak Gaza mengalami masalah kesehatan.
Menurut Euro-Med, Perempuan dan anak-anak di Gaza menderita secara “tidak proporsional” akibat serangan Israel. Dilaporkan ada 52.500 bayi di Gaza yang bisa meninggal karena kekurangan gizi, dehidrasi, atau risiko kesehatan lainnya. Selain itu, 5.500 dari 55.000 wanita hamil diperkirakan akan melahirkan bulan ini. Selain itu, menurut Euro-Med, hingga saat ini Israel hanya mengizinkan 2% pasokan makanan dan bantuan yang masuk melalui pintu masuk Rafah ke Jalur Gaza.