Ibu-ibu Tangguh Perjuangkan Permakanan di Kecamatan Tempuran

Ibu-ibu Tangguh Perjuangkan Permakanan di Kecamatan Tempuran
BANTUAN : Puluhan Ibu-ibu PKK dan Posyandu di Kecamatan Tempuran bantuan makan dua kali selama sehari selama satu bulan full di empat belas desa di pesisir Karawang.
0 Komentar

KARAWANG – Dibalik layar perjuangan sukses program permakanan Kemensos di Kecamatan Tempuran. Total ada 80 lansia yang mendapatkan bantuan makan dua kali selama sehari selama satu bulan full di empat belas desa di pesisir Karawang.Program tersebut bisa sukses lantaran ada puluhan Ibu-ibu PKK dan Posyandu yang tangguh yang memasak langsung makanan di kantor dinas camat yang dijadikan dapur umum. Kepada KBE, Ketua PKK Kecamatan Tempuran Rokhmah Komarudin membagikan cerita perjuangan sosialnya selama satu bulan bersama Ibu-ibu tangguh yang lain. Program permakanan sendiri berlangsung dari tanggal 29 November sampai 29 Desember 2022. Dari 30 hari para ibu-ibu tersebut kebagian jadwal dua kali memasak dalam satu bulan. “Kita kan 30 hari lamanya, Kecamatan 1 dan 14 desa jadi pas dua hari dalam sebulan jadi 2 kali 15 tim 30 hari,” ujarnya. Lanjut Rokhmah, lebih spesial lagi makanan yang di sajikan untuk para lansia itu bahan-bahannya di beli langsung di Pasar Induk Cikopo Purwakarta. Satu kali belanja bahan pokok sendiri bisa habis sampai lima hari. “Kita belanja 5 hari sekali danlangsung ke Pasar Induk Kopo. jadi yah ganti gantian belinya. kenapa langsung ke pasar induk biar uangnya cukup,” tambahnya. Ia menjelaskan, total ada 7 hingga 10 orang yang memasak bahan makanan  menjadi makanan siap saji. Diperkirakan masak sendiri dimulai sekitar pukul 7 pagi hingga delapan karena akan di sajikan untuk makan pagi dan sore hari. “Total ada 7 sampai 10 orang yang ada ketika mau masak. Dari Ibu PKK dan Posyandu, kita masak langsung,” ungkapnya.Sekalipun program tersebut belum dimulai pada tahun ini, imbuh Rokhmah pihaknya bersama para ibu PKK yang sekaligus Ibu Kepala Desa akan tetap berusaha memberikan bantuan permakanan dengan swadaya bersama. Menurutnya, itu sudah menjadi kewajiban sekaligus ibadah sosial. “Kita jadikan amal ibadah kita dedikasikan untuk orang tua kita para lansia,” pungkasnya. (rul/rie)

0 Komentar