Perhatikan Ini! Kesalahpahaman dalam Penerapan Slow Living yang Harus Kamu Hindari

Kesalahpahaman dalam Penerapan Slow Living (Pixabay/Renata Hille)
Kesalahpahaman dalam Penerapan Slow Living (Pixabay/Renata Hille)
0 Komentar

Istilah Slow living saat ini sedang populer di media sosial, digambarkan sebagai gaya hidup yang menenangkan dan dianggap cocok untuk semua lapisan masyarakat, terutama bagi pekerja yang sering merasa sibuk. Namun, ternyata banyak terjadi kesalahpahaman dalam penerapan slow living.

Konsep slow living menawarkan perspektif baru, di mana kebermaknaan hidup lebih ditekankan daripada sekadar kecepatan atau ekspektasi sosial.

Slow living merupakan konsep gaya hidup yang mengajak untuk keluar dari rutinitas kesibukan tanpa pemikiran yang mendalam. Menghentikan mode “autopilot” artinya menghindari kebiasaan rutin yang tidak lagi memerlukan pertimbangan.

Baca Juga:Kamu Wajib Tahu! Ini Manfaat Menerapkan Slow Living yang Dapat Membantu Mencapai KebahagiaanTips dan Cara Menerapkan Slow Living untuk Mencapai Keseimbangan antara Kehidupan Sosial dan Pekerjaan

Setiap hari, tanpa kita sadari, kita terjebak dalam rutinitas yang membuat kita kehilangan kemampuan untuk memikirkan hal-hal yang benar-benar penting atau yang seharusnya kita prioritaskan.

Fenomena ini semakin parah karena kehadiran media sosial, yang seringkali membuat kita menghabiskan waktu dengan aktivitas scrolling tanpa tujuan.

Konsep slow living bukanlah sesuatu yang baru, sejak tahun 1980 dengan gerakan “Slow Food Movement.” Konsep ini terus berkembang hingga saat ini, bahkan semakin populer saat pandemi COVID-19.

Masyarakat kini memiliki waktu untuk melambatkan langkah dan mulai merenung untuk merancang kembali kehidupan mereka. Meskipun konsep slow living terlihat sederhana, namun ada beberapa pemahaman yang kurang tepat.

Apa saja kesalahpahaman dalam penerapan slow living? Simak penjelasannya!

Salah satu contoh gaya hidup terburu-buru adalah menghabiskan waktu setiap hari hanya untuk bekerja tanpa memberikan ruang untuk kesenangan atau kepuasan pribadi.

Memberikan waktu “me time” sangat penting untuk istirahat dan menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya.

Hidup dalam Kesederhanaan

Kesederhanaan adalah aspek lain dari slow living yang menekankan kebutuhan untuk tidak terus-menerus mengejar atau memiliki barang-barang yang sebenarnya tidak diinginkan.

0 Komentar