OPOP Juara, Produk Pesantren dari Jawa Barat yang Sempat Laris Manis di Ajang MotoGP Mandalika

OPOP Juara, Produk Pesantren dari Jawa Barat yang Sempat Laris Manis di Ajang MotoGP Mandalika
0 Komentar

KABUPATEN BEKASI – Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi patut berbangga karena produk seprai dan handuknya laris manis di ajang MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat beberapa waktu lalu.

Thariqul Jannah menjadi salah satu satu dari pesantren juara yang mendapatkan bantuan Pemda Provinsi Jawa Barat dalam hal ini Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jabar yang ikut berpameran di Mandalika.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengemukakan, pameran produk UMKM, OPOP (One Pesantren One Product), serta Kreasi Jabar di Mandalika sangat strategis terutama dalam memperkenalkan produk UMKM Jabar ke pasar dunia.

Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Kemajuan Pesantren Program OPOP, Tahun 2023 Ditargetkan Diikuti 5.000 PesantrenUnit Bisnis Pesantren di Jabar Penerima Program OPOP Makin Berkembang

“Event motor GP merupakan ajang internasional yang banyak dihadiri penonton dari dalam, maupun luar negeri,” kata Kusmana di sela kunjungan kerja Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Ponpes Pink03, Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4/2022).

“Untuk handuk dan kaus produk pesantren di hari kedua sudah ludes terjual. Kemudian produk Tumbler Bambu produksi MQ Art UMKM Juara juga laris manis. Bahkan perajin Bambu NTB memborong produk MQ Art,” ujarnya.

Penanggung Jawab Pesantren Thariqul Jannah Kota Bekasi Farid Ukbah mengaku sangat beruntung mendapatkan bantuan OPOP dari Pemda Provinsi Jabar. Tahun 2021 mereka menjadi juara dan mendapatkan bantuan Rp500 juta.

“Pameran paling berkesan, ya di Mandalika itu. Hampir semua produk handuk terjual disana,” kata Farid.

Ia menuturkan, pesantrennya sudah sejak tahun 2014 memiliki usaha pembuatan seprai dan handuk. Dengan adanya bantuan dan pelatihan dari Dinas KUK Jabar tahun 2021, mereka mampu membuat beberapa produk baru seperti bed cover.

Dana bantuan kemudian digunakan untuk membuat rumah produksi baru dan galeri produk.

Kini produksi pesantren meningkat hingga 40 persen. Omzet juga naik hingga 50 persen atau sekitar Rp 60 juta per bulan.

Baca Juga:Ngabuburit, Atalia Ridwan Kamil Bagi Sembako dan Bantu Anak YatimResmikan Revitalisasi Pasar Rakyat Baleendah, Ridwan Kamil: Semakin Bagus, Nyaman, dan Disukai Rakyat

“Kami mulai produksi menambah produk bantal, guling dan piyama. Produk lain mungkin akan muncul karena kami juga memiliki pusat pelatihan bagi santri dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Menurut Farid, dengan Pelatihan Manajemen melalui Program OPOP sangat membantu, dan dirinya memperoleh banyak ilmu baru terutama dalam mengelola perusahaan secara profesional, meski di lingkungan pesantren.

0 Komentar