Pilkada Makin Dekat, Kasus Covid-19 Tambah Meningkat

Pilkada Makin Dekat, Kasus Covid-19 Tambah Meningkat
0 Komentar

61 ORANG MENINGGAL

KARAWANG– Per hari minggu (1/11/2020) jumlah kasus kematian covid-19 di Karawang menyentuh angka 61 kasus. Bertambah 8 kasus dari jumlah satu hari sebelumnya. Jika dikalkuasi, presentasenya sekitar 4,02 persen dari seluruh kasus covid-19 dari kasus petama hingga kasus ke 1.518. Di Karawang juga sudah terjadi kasus positif kedua kali yang menyasar pasien-pasien yang sudah pernaah terkonfirmasi positif sebelumnya. Satgas Covid-19 Karawang harus benar-benar serius mencegaah penularan virus korona mengingat kini publik dihadapkan dengan aktivitas kampanye Pilkada yang selalu mengundang kerumunan massa. Selain waga yang perlu disiplin menerapkan protokol kesehatan, pemangku kebijakan juga harus serus menindak pelanggar protokol kesehatan tanpa terkecuali. Termasuk para calon bupati-wakil bpati atau pun tim suksesnya jika terbukti apalagi teran-terangan mengabaikan protokol kesehatan. Jubir Satgas Covid-19 Karawang, Fita Hergyana menuturkan, angka penambahan kasus baru di Karawang memungkinkan bertambah terus lantaran masih banyak hasil swab yang belum keluar “Kami juga agak sulit untuk tracing, karena laporan hanya nama saja, jadi satu per satu pendataan dari yang positif dan dokumentasi,” ujar Fitra. Tak hanya itu saja, kini Pemkab Karawang juga mengakui keurangan tenaga medis sehingga haus membuka dan menawarkan lowongan relawan baik meds maupun nonmedis. tra Hergyana mempersilakan masyarakat yang mempunyai keahlian, pengalaman dan keinginan membantu untuk bergabung bersama Satgas. Masyarakat bisa mendaftar melalui link relawankarawang.org. “Posisi yang tersedia meliputi relawan non-medis dan medis,” ucap Fitra belum lama ini. Fitra menyebut, ada sekitar 10 relawan medis yang dibutuhkan. Menurut Fitra, saat ini baru sedikit yang mendaftar. Sebelumnya, di Karawang ada 79 tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19. Di samping itu, Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Karawang Acep Jamhuri menyebut, pihaknya telah menggelar rapat terbatas guna menangani lonjakan pasien Covid-19. Dalam rapat akan dibicarakan soal penambaham ruang perawatan pasien corona di RSUD dan Rumah Sakit Paru. Acep menyebut, sudah ada beberapa pengelola rumah sakit swasta yang siap menyiapkan ruang isolasi. “Kami bicarakan terkait kekurangan bed-nya, termasuk kebutuhan tenaga medisnya,” kata dia. (bbs/mhs)

0 Komentar