Purwakarta Dikepung Empat Sesar Besar

Purwakarta Dikepung Empat Sesar Besar
BENCANA ALAM : Pemkab sudah dibentuk 30 desa tangguh bencana. Selain mitigasi yang dilakukan terhadap masyarakat untuk meminimalisasi risiko bencana alam.
0 Komentar

PURWAKARTA – Kabupaten Purwakarta waspada imbas bencana alam besar. Lantaran wilayahnya terkepung empat patahan atau sesar. Hal tersebut diungkapkan, Sekda Purwakarta, Norman Nugraha.Ketiga patahan tersebut, yakni Sesar Lembang, Cimandiri, Baribis dan belakangan disebut-sebut ada8nya Sesar Cirata. Selain itu, di Purwakarta pun terdapat dua objek vital, yakni Waduk Cirata dan Jatiluhur yang selalu dipantau pascagempa Cianjur.“Kami menyadari akan kerawanan terjadinya bencana alam tersebut yang berakibat cukup fatal. Di samping adanya ancaman dari ketiga sesar itu, bencana alam lain seperti banjir dan pergerakan tanah pun selalu mengintai,” ujar Norman.“Ancaman di Purwakarta yaitu pergeseran tanah dan beberapa kecamatan sudah dipantau,” tambah NormanNorman mengatakan, mengaku memerlukan komitmen bersama dari semua stakeholder dalam penganggulangan bersama. Komitmen tersebut sebagaimana tujuan acara yang digelar di Gedung Joglo, Sukarata, Cipaisan, bertema Kerjasama Antarlembaga dan Kemitraan dalam Penanggulangan Bencana di Wilayah Kabupaten Purwakarta, Rabu (7/12/2022).Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purwakarta, Yuddy Herdiana menyebutkan, saat ini sudah dibentuk 30 desa tangguh bencana. Selain mitigasi yang dilakukan terhadap masyarakat untuk meminimalisasi risiko bencana alam.“Kita sudah dibentuk 30 desa tangguh bencana. Selain mitigasi yang dilakukan terhadap masyarakat untuk meminimalisasi risiko bencana alam,” ungkapnya.Lanjut Yuddy, potensi kerawanan bencana yang ada di Kabupaten Purwakarta. Terutama dari data potensi pergerakan tanah berada pada kategori menengah hingga tinggi, dan terjadinya banjir yang artinya sangat rentan terjadinya bencana.“Kita terus mengantisipasi hal ini dengan siap siaga menghadapi bencana serta memulihkan diri dari dampak bencana, sehingga masyarakat dapat mengenali dan mengidentifikasi potensi bencana yang ada di wilayah masing-masing, serta dapat mempersiapkan diri apabila bencana itu terjadi,” pungkasnya. (bbs/rie)

0 Komentar