Rumahku Istanaku: Gravel Jelaskan Pentingnya Renovasi Wajib untuk Jaga Kualitas Rumah

Renovasi Wajib untuk Jaga Kualitas Rumah
KV-tukang-Gravel" Renovasi Wajib untuk Jaga Kualitas Rumah
0 Komentar

KBEONLINE.ID–  Apa itu Renovasi Wajib untuk Jaga Kualitas Rumah? Pernahkah Anda mendengar istilah “Rumahku adalah istanaku”? Tentu saja, setiap orang menginginkan rumah yang indah dengan kualitas yang prima, seolah-olah mereka tinggal di istana seperti dalam film-film. Salah satu langkah mutlak yang harus dilakukan untuk menjaga kualitas hunian Anda agar tetap nyaman adalah melalui renovasi wajib.

Apa itu renovasi wajib? Renovasi wajib adalah serangkaian pekerjaan perbaikan rumah yang berskala kecil hingga menengah yang harus dilakukan untuk menjaga agar kualitas hunian tetap prima dan nyaman untuk ditinggali. Lalu, mengapa renovasi wajib harus dilakukan dan apakah hal ini perlu dilakukan secara berkala?

Co-founder dan CEO Gravel, Georgi Ferdwindra Putra, menjelaskan, “Setiap komponen dalam bangunan itu ada masa pakainya, makanya rumah perlu peremajaan dan penggantian komponen supaya kondisinya tetap prima. Tindakan ini dapat dikategorikan sebagai renovasi skala kecil, karena biasanya waktu pengerjaannya singkat, dan sebaiknya rutin minimal satu tahun sekali. Ini bisa mencegah dari bermacam-macam kerusakan hunian.”

Baca Juga:Cara Berkomunikasi dengan Alam Semesta, Berdasarkan Zodiak KamuHonda Gelar Safety Riding Cari Aman Berkendara Sepeda Motor Bersama Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Lalu masalah-masalah seperti apa yang sering kali terjadi dan memerlukan renovasi yang dianggap wajib?

Pertama, renovasi yang disebabkan oleh masa pakai yang habis. Contohnya, kusen pintu dan jendela dari material kayu. Kusen kayu cenderung mudah rusak dan keropos jika mencapai masa pakainya. Oleh karena itu, diperlukan renovasi kecil untuk mengganti kusen tersebut.

Masalah serupa juga dapat terjadi pada komponen bangunan lain, seperti lantai yang mengangkat, cat tembok yang mulai mengelupas, dan juga masalah retak rambut pada tembok yang belakangan kerap menjadi omongan. Hal-hal ini sulit dihindari karena disebabkan oleh masa pakai yang habis.

Kedua, renovasi kecil akibat kelalaian penghuni. Sebagai contoh, lantai retak atau pecah karena tertimpa benda keras. Ini bisa sangat berbahaya karena berpotensi menimbulkan cedera jika terinjak.

Contoh lainnya, stop kontak yang sudah longgar hingga terlepas dari tembok juga masalah yang berpotensi konsleting listrik. Tak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan kecelakaan serius dan harus segera diganti oleh ahli yang profesional.

0 Komentar