Teka-Teki Mutilasi Kontrakan Lambangsari

Teka-Teki Mutilasi Kontrakan Lambangsari
0 Komentar

MEL mengaku bahwa dirinya bekerja sebagai Wakil Manajer di sebuah perusahaan tambang. Hal itu berbanding terbalik dengan keterangan pemilik kontrakan berinisial AS yang menjelaskan bahwa MEL mengaku sebagai seorang kontraktor perumahan.“Kalau sama saya itu ngakunya kerja sebagai wakil manajer perusahaan tambang di Bogor, makanya dia bilang kayaknya bakal jarang pulang ke sini, karena kerja di Bogor. Terus KTP-nya itu domisili tinggal di Bandung,” tuturnya.Belakangan, Alfian baru mengetahui bahwa MEL memiliki anak dan istri yang tinggal di Kota Bekasi. Padahal di dalam fotokopi KTP itu, MEL masih berstatus sebagai bujangan.“KTP-nya itu ternyata yang lama, saya baru tahu setelah kejadian. Statusnya di KTP juga peofesinya masih pelajar kok. Kemudian status perkawinannya masih lajang,” kata Alfian.Selain itu, sambung Alfian, pelaku ternyata juga mengambil sejumlah uang milik istrinya sebelum dilaporkan hilang pada 23 Desember 2022 lalu.“Jadi sebelumnya pelaku itu sakit, dirawat, terus pulang ke rumahnya tanggal 22 Desember 2022. Besoknya, dia bilang ke istrinya, mau keluar ambil uang di ATM punya istrinya. Saya enggak tahu jumlahnya berapa. Habis itu, enggak pulang-pulang lagi ke rumah. Baru lah dibikin laporan orang hilang ke polisi,” ucapnya. Hingga kemudian, MEL ditemukan polisi beserta dua boks kontainer berisi potongan tubuh wanita di dalam kontrakan yang disewanya. (bbs/mhs)

0 Komentar